Utang Luar Negeri RI Makin Kecil, Dari China Sisa Berapa?

Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 17/06/2022 11:50 WIB
Foto: Utang Luar Negeri RI Makin Kecil, Dari China Sisa Berapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia menyusut pada periode April 2022. ULN kini tersisa US$ 409,5 miliar atau Rp 6.031.52 triliun, dengan asumsi US$ 1 setara Rp 14.729.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), nominal tersebut turun dibandingkan bulan sebelumnya US$ 412,1 miliar (Rp 6.069,82 triliun).Secara tahunan, posisi ULN April 2022 terkontraksi 2,2% (year-on-year/yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 1% (yoy).


Dari 5 kreditor utama Indonesia, utang dari 4 negara mengalami penurunan, tetapi dari Amerika Serikat (AS) melonjak signifikan bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Utang ke Singapura yang merupakan kreditor tersebut turun menjadi US$ 60,72 miliar, turun dibandingkan Maret sebesar US$ 61,15 miliar, atau 0,7%. Sementara dibandingkan April 2021, utang tersebut terkontraksi sebesar 11,9%.

Nilai utang dari China juga mengalami penurunan sekitar US$ 300 juta atau 1,5% dibandingkan sebelumnya menjadi US$ 21,72 miliar. Jepang dan Hong Kong yang masuk 5 besar kreditor Indonesia juga mengalami penurunan.

Foto: Infografis/ Utang Luar Negeri/ Edward Ricardo
INFOGRAFIS, Mantap Pak Jokowi, Utang Luar Negeri RI Menyusut

Dari 5 besar kreditor, hanya utang ke Amerika Serikat (AS) yang bertambah signifikan. Pada April, utang ke Negeri Paman Sam tercatat sebesar US$ 34,89 miliar menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.

Dibandingkan Maret US$ 31,85 miliar, kenaikannya lebih dari 9,5%, dan menjadi yang pertama setelah turun dalam 2 bulan beruntun. Dibandingkan April 2021, utang Indonesia ke Amerika Serikat melesat 13,3%.

Lonjakan ULN ke Amerika Serikat tersebut diserap oleh sektor swasta. Kenaikan utang swasta tersebut sebesar US$ 3,05 miliar. Sementara utang pemerintah ke Amerika Serikat justru mengalami penurunan sebesar US$ 6 juta.

Secara keseluruhan, posisi ULN swasta pada April 2022 tercatat sebesar US$ 210,2 miliar, tumbuh rendah sebesar 0,03% (yoy), setelah mengalami kontraksi 1,6% (yoy) pada bulan sebelumnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Beda Arah "Jurus" Bank Sentral Dunia Atasi Ketidakpastian Dunia