
Bikin Pusing! Harga Emas Naik-Turun...

Jakarta, CNBC Indonesia - Emas masih bergerak volatil meskipun The Fed sudah mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada Rabu (16/6/2022). Pada perdagangan Kamis (16/6/2022) pukul 16:02 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.832,29 per troy ons. Melemah tipis 0,06%.
Harga emas sangat fluktuatif dalam dua pekan ini. Emas biasanya menguat pada perdagangan pagi tetapi melemah menjelang sore atau penutupan.
Dalam sepekan, harga emas masih melemah 0,8% secara point to point sementara dalam sebulan, harganya masih menguat 0,5%. Dalam setahun, harga emas sudah amblas 1,1%.
Michael McCarthy dari Tiger Brokers mengatakan pergerakan emas memusingkan karena adanya tarik menarik yang sangat kuat antara kenaikan suku bunga acuan The Fed dan meningkatnya kekhawatiran resesi. Dua faktor tersebut membuat pergerakan emas saling berlawanan sehingga emas sangat volatil.
Kenaikan suku bunga The Fed akan menguntungkan dollar Amerika Serikat (AS) dan yield surat utang pemerintah AS. Keduanya berdampak buruk kepada pergerakan emas. Namun, kenaikan suku bunga acuan yang tinggi juga bisa membawa AS ke dalam jurang resesi.
"Pergerakan emas terbilang luar biasa dalam beberapa minggu terakhir. Kenaikan emas ini membuat trader berpikir keras karena mencari tahu apa penyebab pasti dari pendorong harga emas. Mengapa emas bergerak di luar trennya," tutur McCharthy, kepada Reuters.
Brian Lan dari GoldSilver Central mengatakan kekhawatiran pelaku pasar akan resesi membuat emas terus dicari. Emas dianggap sebagai aset aman saat ekonomi memburuk sehingga kini diburu seiring naiknya kekhawatiran resesi.
"Kunci penting bagi pergerakan emas adalah outlook ekonomi yang memburuk. Perekonomian masih sangat menantang sehingga permintaan akan emas masih naik," tutur Brian Lan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terjun Bebas! Harga Emas Makin Lemas