Bank Sentral Swiss Bikin Kaget Pasar, Kurs Franc Meroket!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Kamis, 16/06/2022 17:15 WIB
Foto: Mata Uang Franc Swiss. (REUTERS / Arnd Wiegmann)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar franc Swiss menguat tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (16/6/2022). Bank sentral Swiss (Swiss National Bank/SNB) yang mengejutkan pasar dengan menaikkan suku bunga memicu kenaikan franc.

Pada pukul 15:22 WIB, 1 franc dibanderol 0,9814/US$, melesat 1,28% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

SNB pada hari ini secara mengejutkan menaikkan suku bunga acuannya menjadi minus (-) 0,25% dari sebelumnya - 0,75% atau naik 50 basis poin. Kenaikan tersebut menjadi yang pertama sejak September 2007.


Langkah tersebut terbilang mengejutkan, sebab para ekonom memperkirakan suku bunga baru akan dinaikkan pada September dan sebesar 25 basis poin saja.

"Langkah SNB menunjukkan kondisi secara umum, meski banyak bank sentral yang sebelumnya bersikap dovish kini mulai cemas terhadap inflasi. Gambar besarnya, bank sentral khawatir menjadi behind the curve (inflasi yang tinggi) dan perlu segera meredamnya," kata Jan Van Gerich, kepala analis di Nordea, sebagaimana dilansir Reuters.

Kejutan dari SNB tersebut mampu membuat franc berbalik melawan dolar AS yang sedang kuat setelah pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) dini hari tadi.

Dalam pengumuman kebijakan moneter Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 1,5% - 1,75%. Padahal pada bulan lalu, ketua The Fed Jerome Powell menyatakan suku bunga akan dinaikkan 50 basis poin dan tidak mempertimbangkan kenaikan 75 basis poin.

Kenaikan tersebut menjadi yang terbesar sejak tahun 1994, dan masih belum akan berakhir. Berdasarkan Fed Dot Plot yang dirilis setiap akhir kuartal, mayoritas anggota pembuat kebijakan moneter (The Fed) melihat suku bunga di akhir tahun berada di 3,4% atau di rentang 3,25% - 3,5%.

Tingkat suku bunga tersebut lebih tinggi 1,5% ketimbang Fed Dot Plot edisi Maret. Inflasi yang terus menanjak menjadi penyebab The Fed lebih agresif menaikkan suku bunga.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Beda Arah "Jurus" Bank Sentral Dunia Atasi Ketidakpastian Dunia