
Harga Kripto Kian Volatil, Bursa Kripto Makin Urgent

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana kehadiran bursa kripto sudah dibicarakan sejak beberapa waktu lalu namun tak kunjung menjadi kenyataan. Bahkan menurut Ekonom INDEF, Nailul Huda kalau saat ini terjadi kemunduran semenjak Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ditangkap.
"Awalnya kita dengar kan akan diluncurkan pada awal tahun, namun hingga saat ini belum ada," ungkap Nailul kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/6/2022).
Seperti diketahui, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardana yang ditangkap karena kasus dugaan korupsi minyak goreng, dia juga merangkap sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Nailul mengungkapkan, adanya bursa kripto bisa menjadi salah satu instrumen perwakilan pemerintah untuk melindungi investor.
Apalagi dengan kini adanya Menteri Perdagangan yang baru yakni Zulkifli Hasan, bisa digaungkan kembali bahwa bursa kripto dibutuhkan untuk melindungi investor, terutama di tengah kejatuhan harga kripto seperti saat ini.
"Di tengah pandemi, investor kripto sudah meningkat berkali-kali lipat. Teman-teman penyedia kripto seperti Toko Kripto mendorong Kemendag dan Bappebti agar bisa menerbitkan bursa secepatnya. Ini urgent, karena harga volatil banget. Jadi bisa seperti di bursa saham, ada mekanisme auto reject untuk menjaga keamanan dan dipantau juga," jelasnya.
CEO Indodax, Oscar Darmawan menyebutkan kalau teman-teman di bidang kripto sudah siap dengan regulasi dan siap dengan calon bursa yang akan diresmikan.
"Kami menunggu pemerintah kasih izin, kami sudah siap dan akan mengikuti sesuai dengan ketentuan yang ada. Kami siap menaruh modal dan juga mengawasi jika industri ini sudah ada," kata Oscar.
Menurut Oscar peminat kripto di Indonesia masih sangat besar. Apalagi saat ini para trader makin paham dan tetap bisa mengambil profit di kala harga turun.
"Saat ini, yang bahaya itu justru saat harga kripto stabil dan minat trader berkurang karena tidak bisa dapat keuntungan apapun," pungkas Oscar.
Namun saat ini, harga Bitcoin diketahui jatuh ke level terendah dalam sekitar 18 bulan dan banyak kekhawatiran dialami oleh pelaku pasar. Ini merupakan kejadian ketiga kalinya terjadi di pasar kripto global.
Untungnya, menurut Oscar hal ini hanya siklus empat tahunan dan sudah terjadi pada 2018. Oleh karena itu, Oscar memprediksi kalau harga Bitcoin akan turun hingga US$ 14.000 per koin sebagai titik terendah.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bappebti Sebut Progres Bursa Kripto 95%, Rampung Bulan Ini