Top! Utang Luar Negeri Indonesia Menyusut, Jadi Sisa Segini
Jakarta, CNBC Indonesia - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mengalami penurunan di bulan April. Dalam laporan Bank Indonesia (BI) ULN April sebesar US$ 409,5 miliar. Dengan asumsi US$ 1 setara Rp 14.729, nilai ULN itu adalah Rp 6.031.52 triliun.
Angka itu turun dibandingkan ULN bulan sebelumnya yang US$ 412,1 miliar (Rp 6.069,82 triliun).Secara tahunan, posisi ULN April 2022 terkontraksi 2,2% (year-on-year/yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 1% (yoy).
Dari 5 kreditor utama Indonesia, utang dari 4 negara mengalami penurunan, tetapi dari Amerika Serikat (AS) melonjak signifikan bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Utang ke Singapura yang merupakan kreditor tersebut turun menjadi US$ 60,72 miliar, turun dibandingkan Maret sebesar US$ 61,15 miliar, atau 0,7%. Sementara dibandingkan April 2021, utang tersebut terkontraksi sebesar 11,9%.
Nilai utang dari China juga mengalami penurunan sekitar US$ 300 juta atau 1,5% dibandingkan sebelumnya menjadi US$ 21,72 miliar. Jepang dan Hong Kong yang masuk 5 besar kreditor Indonesia juga mengalami penurunan.
Dari 5 besar kreditor, hanya utang ke Amerika Serikat (AS) yang bertambah signifikan. Pada April, utang ke Negeri Paman Sam tercatat sebesar US$ 34,89 miliar menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.
Dibandingkan Maret US$ 31,85 miliar, kenaikannya lebih dari 9,5%, dan menjadi yang pertama setelah turun dalam 2 bulan beruntun. Dibandingkan April 2021, utang Indonesia ke Amerika Serikat melesat 13,3%.
Lonjakan ULN ke Amerika Serikat tersebut diserap oleh sektor swasta. Kenaikan utang swasta tersebut sebesar US$ 3,05 miliar. Sementara utang pemerintah ke Amerika Serikat justru mengalami penurunan sebesar US$ 6 juta.
Secara keseluruhan, posisi ULN swasta pada April 2022 tercatat sebesar US$ 210,2 miliar, tumbuh rendah sebesar 0,03% (yoy), setelah mengalami kontraksi 1,6% (yoy) pada bulan sebelumnya.
(mij/mij)