Menu Saham Pasca Suku Bunga Fed Naik, dari AKRA Hingga SMGR
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Indonesia kembali jatuh pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir perdagangan parkir di zona merah, turun 0,61% atau 42 poin ke 7.007,05 pada penutupan perdagangan.
Sentimen negatif yang tengah menghantui pelaku pasar pasca rilis inflasi Amerika Serikat, dan yield obligasi pemerintah AS yang naik ke level tertinggi dalam satu dekade, membuat investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) jumbo senilai Rp 685 miliar di pasar reguler.
Dua saham yang diburu yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 65 miliar dan Rp 57 miliar.
Sementara itu, saham yang paling banyak dilepas adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 231 miliar dan Rp 179 miliar.
Hari ini menjadi hari pertama perdagangan pasca the Fed menaikkan suku bunganya sebesar 75 basis poin tadi malam.
Simak prediksi IHSG beserta rekomendasi saham pilihan dari sejumlah broker untuk perdagangan Kamis (16/6/2022):
1. Pilarmas Investindo Sekuritas
Berdasarkan analisa teknikal, saat ini IHSG berpotensi bergerak menguat terbatas pada rentang 6.852 - 7.103, dibayangi oleh tekanan terhadap koreksi yang masih terbuka. Persepsi dan ekspektasi pelaku pasar saat ini dalam melihat kenaikan tingkat suku bunga, inflasi, dan resesi akan menjadi point penting pergerakan pasar hari ini.
Rekomendasi Saham :
- AKRA
- MDKA
- AVIA
2. PT Yugen Bertumbuh Sekuritas
Hari ini IHSG cenderung bergerak sideways yang akan bergerak di level 6.898 hingga 7.124. Perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat bersifat konsolidatif dengan potensi tekanan yang masih cukup besar. Namun, pergerakan IHSG hingga saat ini masih ditopang oleh kondisi perekonomian yang masih relatif stabil yang terlihat dari data perekonomian yang telah terlansir, ditambah dengan musim pembagian dividen yang masih berlanjut.
Rekomendasi Saham :
- UNVR
- SMGR
- BBRI
- HMSP
- TBIG
- BBRI
- AKRA
3. MNC Sekuritas
IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak di level 6.953 - 7.073. Setelah selama 5 hari Indeks DJIA turun tajam sebesar -2815.3 poin (-8.77%), akhirnya seperti sudah diperkirakan sebelumnya The Fed menaikkan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 75 bps dan ditanggapi positif oleh pelaku pasar, sehingga Indeks DJIA ditutup menguat sebesar 1% dalam perdagangan di hari Rabu. Lebih lanjut The Fed juga mengisyaratkan akan kembali menaikkan FFR sebesar 75 bps dalam pertemuan bulan Juli mendatang.
Jika reboundnya DJIA tersebut dikombinasikan dengan naiknya EIDO sebesar +0.31% serta naiknya harga beberapa komoditas seperti, Coal +4,31%, Gold +1,45% & Nikel sebesar 2,39% di tengah penurunan yield obligasi AS sebesar 5,40% untuk tenor 10 tahun, berpotensi menjadi sentimen positif bagi penguatan IHSG dan naiknya harga obligasi dalam perdagangan Kamis ini.
Di sisi lain, potensi sentimen negatif yang perlu diantisipasi akan berasal dari turunnya harga beberapa komoditas seperti, Oil turun di hari kedua sebesar -2,61%, CPO turun di hari pertama sebesar -3,76% serta Timah turun di hari keempat sebesar -5,48% di tengah berlanjutnya penurunan nilai tukar Rupiah atas US Dollar serta Net Sell Investor Asing.
Rekomendasi Saham :
- SMGR
- BBRI
- AKRA
- MAPI
- EMTK
- BMRI
- UNVR
4. PT Binaartha Sekuritas
IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan tren penurunan usai terkoreksi 0,61 persen ke level 7.007. Analisa secara teknikal, IHSH tertahan oleh Fibonacci Retracement 50% dari Wave [i] dan garis Moving Average 10-Day (MA-10).
Target koreksi IHSG yang terdekat berada di level 6.884, sedangkan target berikutnya di posisi 6.795 dan 6.670. Sedangkan level resistance yang dimiliki IHSG berada di posisi 7.052, 7.091 dan 7.131.
Indikator MACD dalam kondisi netral yang menunjukkan sinyal death cross. Hold atau buy on weakness pada rentang harga 7.650-7.750, dengan target harga terdekat di level 8.600.
Rekomendasi Saham :
- ASII
- BBNI
- GOTO
- INDF
- INKP
(vap/vap)