Bursa Eropa Dibuka Hijau, Jelang Rilis Suku Bunga AS

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Rabu, 15/06/2022 15:05 WIB
Foto: REUTERS/Benoit Tessier

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal kompak menguat pada perdagangan Rabu (15/6/2022), di mana investor menunggu kebijakan moneter terbaru dari bank sentral Amerika Serikat (AS) (Federal Reserve/The Fed).

Indeks Stoxx 600 di awal sesi naik 0,6% ke posisi 410,51, di mana saham emiten perbankan menguat 2% dan menjadi pemimpin kenaikan. Sedangkan, saham emiten minyak dan gas anjlok 1,2%.

Hal yang serupa terjadi pada indeks DAX Jerman melesat 142,63 poin atau 1,07% ke 13.447,02 dan indeks CAC Prancis terapresiasi 0,93% ke posisi 6.005,26. Sedangkan, indeks FTSE juga naik 0,73% ke 7.240,2.


Pergerakan tersebut terjadi setelah bursa saham Asia dan AS bergerak volatil karena mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed, serta bank sentral lainnya, yang akan mengekor kenaikan suku bunga yang agresif untuk menekan inflasi yang merajalela.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan mengumumkan kebijakan terbarunya hari ini dan diprediksikan akan mengambil tindakan yang agresif setelah Indeks Harga Konsumen (IHK) AS per Mei melonjak hingga menyentuh 8,6% secara tahunan dan menjadi yang tertinggi sejak 1981.

Investor tadinya mengharapkan kenaikan sekitar 50 basis poin pada suku bunga acuan, tapi IHK per Mei yang kian panas membuat investor menaikkan prediksinya. Para pelaku pasar bertaruh dengan peluang 95% bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya 75 basis poin dan menjadi yang tertinggi sejak 1994, jika mengacu pada alat FedWatch.

Menjelang keputusan The Fed, bursa saham Asia Pasifik bergerak beragam di mana pasar juga bereaksi terhadap rilis data ekonomi China termasuk data produksi industri dan penjualan ritel per Mei. Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS naik sedikit di pra-pembukaan perdagangan, di tengah kecemasan investor.

Sementara itu, bank sentral Eropa (ECB) akan menggelar pertemuan membahas kebijakan moneter yang tidak terjadwal sebelumnya pada hari ini, karena imbal hasil (yield) obligasi pemerintah di zona Eropa melonjak.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi