Top Gainers-Losers

Saham Top Gainers & Top Losers, Dari Bakrie Hingga Gozco Cs

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
15 June 2022 07:15
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Di saat IHSG berhasil pulih dari zona koreksi, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Selasa kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten perikanan yakni PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) masih bertengger di jajaran top losers pada perdagangan kemarin. Dengan ini, maka saham ASHA sudah berada di jajaran top losers selama dua hari beruntun.

Saham ASHA ditutup ambruk 6,94% ke posisi harga Rp 322/saham pada perdagangan kemarin. Saham ASHA pun kembali terkena batas auto rejection bawah (ARB) kemarin, sehingga saham ASHA mencetak ARB selama dua hari beruntun.

Nilai transaksi saham ASHA pada perdagangan kemarin mencapai Rp 1,26 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 3,92 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham ASHA sebesar Rp 413,31 juta di pasar reguler.

Dalam sepekan terakhir, saham ASHA tercatat ambles 2,42%. Padahal beberapa pekan lalu, saham ASHA terus bertengger di jajaran top gainers. Tetapi setelah lebih dari sepekan setelah terus bertengger di jajaran top gainers, akhirnya saham ASHA pun menyerah dan mulai masuk ke jajaran top losers.

Sebelumnya, emiten perikanan yang masuk sektor consumer non-cyclicals ini melepas 1,25 miliar saham di harga Rp 100 saat penawaran perdana (initial public offering/IPO). Artinya dana segar yang diperoleh emiten ini mencapai Rp 125 miliar.

ASHA merupakan perusahaan perikanan yang terintegrasi dengan beroperasi 40 tahun lebih di industri perikanan. Produk bahan baku perikanan Cilacap Samudera berasal dari hasil tangkapan kapal sendiri dan juga dari supplier atau pihak ketiga.

Selain saham ASHA, terdapat pula saham emiten produsen alas kaki dan pengolahan bahan baku sepatu olah raga yakni PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA) juga menjadi saham top losers kemarin. Saham BIMA sudah masuk ke jajaran top losers sejak perdagangan sesi I kemarin.

Saham BIMA ditutup ambles 6,98% ke harga Rp 320/saham dan menyentuh zona ARB-nya pada perdagangan Selasa kemarin.

Nilai transaksi saham BIMA pada perdagangan kemarin mencapai Rp 26,55 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 77,52 juta lembar saham. Asing juga mengoleksi saham BIMA sebesar Rp 59,24 juta di pasar reguler.

Belum ada informasi signifikan mengenai penurunan saham BIMA. Tetapi jika melihat kinerja keuangannya, pada kuartal I-2022 BIMA membukukan rugi bersih senilai Rp 4,16 miliar.

Selain saham ASHA dan BIMA, terdapat pula saham emiten bank digital yakni PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), yang harganya ambrol 6,92% ke Rp 1.210/saham dan menyentuh level ARB-nya kemarin.

Adapun nilai transaksi saham BBYB kemarin mencapai Rp 49,18 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 40,24 juta lembar saham. Tak seperti di saham ASHA dan BIMA, asing justru melepas saham BBYB sebanyak Rp 22,37 miliar di pasar reguler.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular