
Blibli Dikabarkan Mau IPO, OJK Bilang Begini

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, peran perusahaan rintisan atau startup teknologi sangat sangat berpengaruh bagi industri pasar modal Indonesia. Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK, Djustini Septiana mengatakan, hal itu dapat menambah pilihan variasi produk bagi investor.
Perusahaan startup terbagi menjadi dua jenis. Pertama, level UMKM yang masuk kategori crowdfunding dan level raksasa seperti unicorn atau bahkan decacorn. "Perannya cukup berpengaruh, bisa memperkaya pilihan bagi investor," ujarnya dalam Media Briefing secara virtual, Selasa (24/6/2022).
Ia menambahkan, bergabungnya perusahaan startup di pasar modal akan menambah pandangan dan perspektif bagi para investor dalam menantikan pilihan aset investasi. Meski belum banyak perusahaan tekonologi raksasa, namun beberapa perusahaaan sangat dinanti sehingga akan menciptakan permintaan yang tinggi saat initial public offering (IPO).
"Belum banyak, tapi kalau masuk tinggi (permintaannya) seperti GoTo sementara lagi Blibli. Ada perusahaan yang punya masa depan fantastik dan yang normal di sektor riil atau jasa lainnya. Jadi banyak pilihan," terang Djustini.
Rencana penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) Blibli.com kian santer terdengar di kalangan pelaku pasar.
Blibli dikabarkan berencana menghimpun US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Rencana IPO Blibli, menurut Deal Street Asia, memasuki tahap finalisasi dalam beberapa minggu ke depan. Jika semua sesuai jadwal, saham Blibli akan diperdagangkan di bursa paling cepat pada akhir Juli.
Menurut pemberitaan yang sama, Blibli akan merger sebagai perusahaan hasil merger antara Blibli dan Tiket.com dengan valuasi perusahaan sebelum IPO mencapai US$ 4 miliar.
Sebagai informasi, Blibli dan Tiket.com adalah perusahaan teknologi yang dimiliki oleh GDP Ventures, perusahaan modal ventura yang terafiliasi dengan Grup Djarum.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 43 Perusahaan Siap Melantai di BEI, Ada Blibli?