Tak Cuma Bitcoin Cs, Kurs Yen Juga Ikutan Ambrol!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Selasa, 14/06/2022 15:25 WIB
Foto: REUTERS/Thomas White/

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto sedang dilanda chaos, harga bitcoin jeblok hingga ke bawah US$ 21.000/koin terendah sepanjang tahun ini. Hal yang sama juga melanda aset kripto lainnya, membuat kapitalisasi pasar kripto kini di bawah US$ 1 triliun.

Kaptalisasi pasar tersebut turun jauh ketimbang penghujung tahun lalu yang mencapai US$ 3 triliun.

Crash yang dialami pasar kripto membuat pelaku pasar kembali masuk ke aset-aset safe haven. Namun, yen Jepang yang merupakan salah satu safe haven paling populer justru ikut terpuruk.


Senin kemarin, yen jeblok melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke JPY 135,17/US$ yang merupakan level terlemah sejak Oktober 1998. Setelahnya yen perlahan memangkas pelemehan, tetapi pada perdagangan Selasa (14/6/2022) kembali melemah. Pada pukul 13:16 WIB, yen diperdagangkan di kisaran JPY 134,65/US$ melemah 0,2% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sepanjang tahun ini, yen jeblok sekitar 17% melawan dolar AS

Melawan rupiah, yen juga melemah tipis 0,1% ke Rp 109,11/JPY, dan mendekati lagi level terlemah dalam 5 tahun terakhir, dan sudah merosot sekitar 12% sepanjang tahun ini.

Jebloknya yen melawan dolar AS tidak lepas dari spread (selisih) suku bunga yang akan semakin melebar.

Di akhir tahun 2022, suku bunga bank sentral AS (The Fed) diperkirakan bisa mencapai 3% - 3,25%. Artinya ada kenaikan sebesar 225 basis poin lagi. Ekspektasi tersebut muncul setelah rilis data inflasi yang masih terus meninggi di Amerika Serikat.

Alhasil, selisih suku bunga dengan bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) akan semakin melebar. BoJ menetapkan suku bunga sebesar minus 0,1%, dan menyatakan akan terus dipertahankan hingga inflasi mencapai 2%.

BoJ juga memproyeksikan inflasi di tahun fiskal 2022 yang dimulai April akan sebesar 1,1%, naik dari proyeksi sebelumnya 0,9%.

Artinya, proyeksi inflasi masih di bawah target BoJ 2%, sehingga suku bunga kemungkinan tidak akan dinaikkan setidaknya hingga satu tahun ke depan.
Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda juga menyoroti jebloknya nilai tukar yen.

"Sangat penting nilai tukar itu stabil sejalan degan kondisi fundamental ekonomi dan fianansial," kata Kuroda sebagaimana dilansir Nikkei Asia.

BoJ akan mengumumkan kebijakan moneter di pekan ini, setelah The Fed yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, bahkan ada yang menyebut 75 basis poin.

Pasar akan menanti bagaimana atau apa yang akan dilakukan BoJ guna meredam jebloknya yen.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Syarat" Suku Bunga BI Bisa Turun Lebih Cepat Dari The Fed