FYI, Kurs Yen Jeblok ke level Terlemah Seperempat Abad!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 June 2022 16:00
FILE PHOTO: A U.S. one-hundred dollar bill (C) and Japanese 10,000 yen notes are spread in Tokyo, in this February 28, 2013 picture illustration. REUTERS/Shohei Miyano/File Photo
Foto: REUTERS/Shohei Miyano

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar yen jeblok melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (13/6/2022) hingga menyentuh rekor terlemah dalam nyaris seperempat abad. Inflasi yang tinggi di Amerika Serikat membuat bank sentralnya (The Fed) diperkirakan akan semakin agresif menaikkan suku bunga, hal ini membuat selisih suku bunga menjadi melebar.

Melansir data Refinitiv, yen jeblok hingga 0,8% pagi tadi ke JPY 135,17/US$ yang merupakan level terlemah sejak Oktober 1998. Sementara melawan rupiah, yen menguat 0,74% ke Rp 109/JPY, tetapi masih dekat dengan level terelemah dalam 5 tahun terakhir.

Data terbaru menunjukkan inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) di AS pada Mei 2022 melesat 8,6% year-on-year (yoy). Inflasi tersebut naik dari bulan sebelumnya 8,3% (yoy) dan menjadi rekor tertinggi sejak 1981. Kemudian inflasi inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan naik 6% (yoy).
Secara bulanan (month-to-month/mtm) inflasi naik 1% dan inflasi inti 0,6% (mtm).

Rilis inflasi tersebut membuat bank sentral AS (The Fed) akan tetap menaikkan suku bunga dengan agresif di tahun ini. Bahkan pasar melihat ada peluang The Fed menaikkan suku bunga hingga 75 basis poin saat pengumuman kebijakan moneter Kamis (16/6/2022) nanti.

Hal tersebut terlihat dari perangkat FedWatch milik CNME group, di mana ada probabilitas sebesar 27,5% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 1,5% - 1,75%.

Probabilitas tersebut mengalami kenaikan dari hanya 1% saja sebelum rilis data inflasi.

Jika itu terjadi, artinya The Fed lebih agresif dari lagi, sebab pada bulan lalu sang ketua Jerome Powell menyatakan suku bunga akan dinaikkan sebesar 50 basis poin.
Tidak hanya itu, di akhir tahun nanti suku bunga The Fed diperkirakan berada di 3% - 3,25%. Artinya ada kenaikan sebesar 225 basis poin lagi.

Selisih suku bunga dengan bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) akan semakin melebar. BoJ menetapkan suku bunga sebesar minus 0,1%, dan menyatakan akan terus dipertahankan hingga inflasi mencapai 2%.

BoJ juga memproyeksikan inflasi di tahun fiskal 2022 yang dimulai April akan sebesar 1,1%, naik dari proyeksi sebelumnya 0,9%.

Artinya, proyeksi inflasi masih di bawah target BoJ 2%, sehingga suku bunga kemungkinan tidak akan dinaikkan setidaknya hingga satu tahun ke depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Yen Ambrol 25%, 'Kiamat' Mata Uang Menular ke Jepang?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular