
Giliran Porsi Energi Mega yang Ditambah, Bakrie Konsolidasi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Grup Bakrie tampak tengah melakukan konsolidasi. Setelah terjadi transaksi tutup sendiri atau crossing saham PT Bakrie Resources Minerals Tbk (BRMS) Rp 1,5 triliun beberapa waktu lalu, kini giliran saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang berpindah tangan.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Selasa (14/6/2022), PT Bakrie Capital Indonesia menambah porsi kepemilikannya atas ENRG. Penambahannya sebesar 255 juta saham.
Sehingga, porsi kepemilikan Bakrie Capital bertambah jadi 1,36 miliar atau setara 5,47%. Sebelum transaksi, Bakrie Capital memiliki 1,1 miliar atau setara 4,44% saham ENRG.
Tidak disebutkan berapa nilai transaksi tersebut. Namun, sekadar untuk gambaran, transaksi dilakukan pada 9 Juni kemarin.
Pada tanggal tersebut, saham ENRG ada di level Rp 276 per saham. Jika menggunakan asumsi harga ini, maka nilai transaksi itu sekitar Rp 70,38 miliar.
Rumor Dana Untuk ENRG
Sebelumnya sempat beredar kabar jika duit hasil penjualan saham BRMS bakal dikucurkan untuk ENRG. Terlebih, ENRG baru saja menemukan cadangan minyak total 156 juta barel di Blok Malacca Strait.
Dengan kata lain, duit penjualan saham BRMS senilai Rp 1,5 triliun sebagian akan dijadikan modal ENRG mengeksploitasi temuan tersebut. Namun, manajemen ENRG membantah rumor itu.
"Itu hal yang berbeda. ENRG dan BRMS memiliki komposisi saham dan manajemen yang berbeda," kata Investor Relations ENRG Herwin Hidayat kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Ia menambahkan, PT Imbang Tata Alam merupakan anak usaha ENRG yang turut mengelola Blok Malacca. Blok ini sendiri sudah beroperasi dan berproduksi.
"Sehingga, blok tersebut sudah memiliki cashflow positif sendiri. Jadi, untuk mengembangkan temuan minyak itu akan didanai dari kas internal perusahaan," terang Herwin.
Imbang Tata Alam bakal melakukan pengeboran di 19 sumur untuk mulai memproduksi temuan minyak baru tersebut. Perkiraan biaya untuk memproduksi cadangan minyak ini secara komersial antara Rp 2 triliun hingga Rp 2,5 triliun.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wuih! ENRG Sukses Cetak Lompatan Laba 101% Jadi Rp 382 M