
IHSG Alert! Waspada Gempa Susulan Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Nasib apes harus dialami pasar saham dunia termasuk Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk pertama kalinya sejak 25 Mei 2022 ditutup di bawah level 7.000.
Pada perdagangan Senin (13/6/2022), IHSG ditutup di level 6.995,44. IHSG sempat drop lebih dari 2% dan membuatnya ambles ke level terendah 6.924,95.
Namun di sesi II perdagangan, IHSG sukses memangkas koreksi. Hanya saja indeks tetap berakhir di bawah level 7.000.
Setali tiga uang, nasib indeks saham kawasan Asia juga terkapar di zona merah. Indeks saham Vietnam bahkan drop 4,44% dan menjadi yang terburuk.
Kinerja terburuk kedua dicatatkan oleh indeks Kospi Korea Selatan yang melemah 3,52%. Koreksi IHSG bisa dibilang masih lumayan.
Dari sisi arus dana asing juga masih ada inflow. Di pasar reguler investor asing mencatatkan net buy hampir Rp 300 miliar saat IHSG ambles.
Sentimen eksternal masih mendominasi pergerakan harga aset berisiko.
Pemicunya adalah rilis data inflasi AS bulan Mei 2022 yang lebih tinggi dari perkiraan, The Fed yang semakin agresif untuk menaikkan suku bunga acuan hingga risiko resesi dan stagflasi yang diperparah dengan perang Rusia dan Ukraina yang berlanjut.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, pergerakan indeks cenderung turun menuju batas bawah BB terdekat di 6.963.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
RSI IHSG terpantau melemah ke level 47,31 dari level RSI sehari sebelumnya di 52,76. RSI cenderung turun yang mengindikasikan adanya penguatan momentum jual.
Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 mulai bergerak mendekati garis EMA 26 dan bar histogram tetap di area positif tetapi menurun.
Waspadai potensi penurunan lanjutan untuk IHSG hari ini. Level support terdekat IHSG untuk hari ini berada di 6.963 dan selanjutnya jika level tersebut tertembus maka IHSG berpeluang drop dan menguji level support selanjutnya di 6.900.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000