5 Mata Uang Terburuk di Dunia Saat Ini, Ada Rupiah?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 June 2022 11:50
erdogan
Foto: REUTERS/Stoyan Nenov

Inflasi di Turki di bulan Mei meroket 73,5% (year-on-year/yoy), menjadi yang tertinggi dalam lebih dari 2 dekade terakhir.

Meski inflasi sangat tinggi, tetapi bank sentral Turki (CBRT) masih enggan menaikkan suku bunga. Sebabnya, Presiden Erdogan yang anti dengan suku bunga tinggi.

Erdogan bahkan menyebut suku bunga tinggi merupakan "biangnya setan". Pemangkasan suku bunga yang dilakukan CBRT tahun lalu juga tak lepas dari intervensi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan mengganti gubernur bank sentralnya yang sebelumnya menaikkan suku bunga.

Faktor kedua yang membuat lira jeblok yakni status Turki merupakan importir energi.

Sebagai net importir, tingginya harga komoditas energi tentunya sangat merugikan bagi Turki. Tingginya harga energi menjadi salah satu pemicu "tsunami" inflasi. Selain itu, defisit transaksi berjalan Turki semakin membengkak.

Pada bulan Maret lalu, defisit transaksi berjalan tercatat sebesar US$ 5,55 miliar, meroket 67% ketimbang Maret 2021. Alhasil, kurs lira semakin terpuruk.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/mij)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular