Top Gainers-Losers

Duo Grup Panin Nangkring di Top Gainers, ADMR-HITS Top Losers

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
13 June 2022 07:10
Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles pada perdagangan Jumat (10/6/2022) akhir pekan lalu, menyusul amblesnya kembali bursa saham global.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup ambles 1,34% di posisi 7.086,648. IHSG menyentuh titik terendah sejak 30 Mei.

Sepanjang pekan lalu, IHSG melemah 1,34% secara point-to-point (ptp) dibandingkan pekan sebelumnya. Tren penguatan selama tiga minggu beruntun pun berakhir pada pekan lalu.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 360,12 miliar di pasar reguler. Tetapi di pasar tunai dan negosiasi, asing melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 163,49 miliar.

BEI mencatat rata-rata nilai transaksi harian IHSG mencapai Rp 17 triliun pada akhir pekan lalu, dengan melibatkan 26 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,5 juta kali.

Di tengah ambruknya IHSG pada pekan lalu, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Jumat pekan lalu.

Saham Top Gainers

Dalam jajaran top gainers akhir pekan lalu, terdapat dua saham Grup Panin, yakni saham PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) dan saham PT Panin Financial Tbk (PNLF).

Di posisi pertama terdapat saham emiten bank syariah yakni PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) yang ditutup meroket 28,36% ke posisi harga Rp 86/saham.

Nilai transaksi saham PNBS pada Jumat pekan lalu mencapai Rp 128,41 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 1,53 miliar lembar saham.

Dalam 10 hari perdagangan, saham PNBS sudah mencatatkan kenaikan hingga 57,14%. Di sisi lain, saham PNBS cukup banyak dijual asing dengan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 101,12 juta di pasar reguler.

Jika melihat laporan kinerja keuangan, PNBS berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 35,7 miliar per 31 Maret 2022. Angka ini meroket cukup tajam dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,1 miliar. 

Selain dari saham PNBS, saham Grup Panin berikutnya yakni PNLF juga masuk ke jajaran top gainers pada perdagangan akhir pekan lalu. Saham PNLF pun menduduki posisi ke-9.

Saham PNLF ditutup melesat 14,62% ke harga Rp 392/saham. Nilai transaksi saham PNLF pada Jumat pekan lalu mencapai Rp 346,53 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 897,3 juta lembar saham. Seperti di saham PNBS, asing juga melepas saham PNLF sebesar Rp 62,11 miliar di pasar reguler.

Gerak liarnya saham PNBS dan PNLF pada perdagangan akhir pekan lalu terjadi setelah adanya kabar bahwa bank Grup Panin lainnya yakni PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) akan membagikan dividen, setelah selama 17 tahun absen.

PNBN akhirnya berencana untuk menyetorkan labanya sebagai bagi hasil untuk pemegang saham sebagaimana dituliskan dalam keterbukaan informasi perseroan.

Selain soal dividen, rumor yang beredar di kalangan pelaku pasar adalah salah satu pemilik saham PNBN sedang dalam proses menjual kepemilikannya.

Sumber CNBC Indonesia menyebutkan, rencana penjualan saham Bank Panin tersebut mencuat lagi di kalangan pelaku pasar. Namun kali ini belum diketahui pihak-pihak mana saja yang bertransaksi.

Kabar terkait penjualan saham Bank Panin yang dimiliki oleh salah satu shareholder sudah terdengar sejak 2019. Kala itu, bank terbesar di Benua Kanguru, Australia and New Zealand Banking Group Ltd (ANZ), dikabarkan akan melepas kepemilikan.

ANZ Bank tercatat menguasai 38,82% saham Bank Panin. Selain itu, pemegang saham lainnya adalah PT Panin Financial Tbk, sebanyak 46,05% dan publik sebanyak 15,14%.

Sempat juga beredar kabar bahwa Mizuho Financial Group Inc menjadi bank paling potensial untuk membeli saham Bank Panin.

Selain beberapa saham yang berhasil masuk ke jajaran top gainers, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Jumat pekan lalu.

Saham Top Losers

Saham emiten batu bara sekaligus anak usaha dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menjadi salah satu saham yang masuk ke jajaran top losers akhir pekan lalu. Padahal pada perdagangan Kamis lalu, ADMR sempat masuk ke jajaran top gainers.

Saham ADMR ditutup ambles 6,94% ke posisi harga Rp 2.280/saham pada perdagangan Jumat pekan lalu. Dengan ini, maka saham ADMR pun terkena batas auto rejection bawah (ARB).

Nilai transaksi saham ADMR pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai Rp 424,13 miliar dengan volume perdagangan mencapai 181,44 juta lembar saham. Investor asing melepas saham ADMR sebesar Rp 53,38 miliar di pasar reguler.

Setelah ADMR masuk menjadi konstituen indeks MSCI Global Standard per 31 Mei 2022, harganya pun tak bergairah. Dari 31 Mei lalu hingga Jumat pekan lalu, ADMR hanya mengalami kenaikan harga saham sebanyak tiga kali, sisanya terpantau terkoreksi.

Meskipun begitu, tetapi sejak 31 Mei lalu hingga Jumat pekan lalu, saham ADMR sejatinya sudah melesat hingga 2,24%.

Selain saham ADMR, terdapat pula saham angkutan laut milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, yakni PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS), yang kembali ambruk 6,86% ke harga Rp 950/saham. Saham HITS sudah berada di jajaran top losers dalam tiga hari beruntun.

Saham HITS juga terkena posisi ARB-nya pada perdagangan akhir pekan lalu. Nilai transaksi saham HITS pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai Rp 300,58 juta dengan volume perdagangan mencapai 316.400 lembar saham.

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pekan lalu memutuskan untuk membuka perdagangan atau suspensi saham HITS. Namun setelah adanya pengumuman ini, harga saham HITS langsung ambrol dan menyentuh ARB.

"Menunjuk Pengumuman Bursa No.: Peng-SPT-00027/BEI.WAS/04-2022 tanggal 25 April 2022, perihal Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS), maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan Saham PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 8 Juni 2022," tulis pengumuman Bursa dikutip, Rabu (8/6/2022) lalu.

Sebelumnya, sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham HITS, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham HITS di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 26 April 2022 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut.

Dengan demikian, artinya saham HITS disuspensi selama sebulan lebih. Berdasarkan data perdagangan, sejak awal tahun, saham HITS sudah terbang 185,16%.

Meski suspensinya dibuka, pada saat bersamaan BEI memasukkan saham HITS ke dalam Daftar Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus dengan kriteria efek nomor 10, yakni dikenakan penghentian sementara perdagangan Efek selama lebih dari 1 (satu) Hari Bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.

Daftar Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus tersebut berlaku efektif pada tanggal 8 Juni 2022.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular