
Mayday, Mayday! Wall Street Jatuh...

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) jatuh. Inflasi yang makin tinggi jadi penyebabnya.
Pada Sabtu (11/6/2022) dini hari waktu Indonesia, tiga indeks utama di Wall Street ditutup melemah signifikan. Dow Jones Industrial Average (DJIA), S&P 500, dan Nasdaq Composite ambles masing-masing 2,73%, 2,91%, dan 3,53%.
Tekanan jual terjadi akibat rilis data inflasi terbaru. Pada Mei 2022, inflasi Negeri Paman Sam tercatat 8,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Ini adalah rekor tertinggi sejak 1981.
"Laju inflasi dalam beberapa bulan terakhir lebih 'panas' dari perkiraan. Sepertinya ini menjadi pengingat bahwa inflasi masih akan terus bersama kita dalam waktu yang lebih lama," kata Michael Sheldon, Chief Investment Officer di RDM Financial Group yang berbasis di Connecticut, seperti dikutip dari Reuters.
Data inflasi terbaru membuat pasar makin yakin bahwa bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan suku bunga secara agresif. Mengutip CME FedWatch, peluang kenaikan Federal Funds Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 1,25-1,5% adalah 76,8%. Lebih gila lagi, kenaikan 75 bps ke 1,5%-1,75% juga masuk perhitungan dengan kemungkinan 23,2%.
![]() |
"The Fed pasti akan melakukan apapun untuk menurunkan inflasi dalam 12-18 bulan mendatang," lanjut Sheldon.
Kenaikan suku bunga acuan akan membuat jumlah uang beredar menurun. Seperti barang, berkurangnya peredaran uang akan menjaga 'harga'. Sebab pada intinya inflasi adalah penurunan nilai uang terhadap barang dan jasa.
So, kenaikan suku bunga acuan akan menjangkar ekspektasi inflasi. Namun ada harga yang harus dibayar.
Kenaikan suku bunga acuan akan ikut mengerek suku bunga di level perbankan, termasuk kredit. Saat bunga kredit naik, maka biaya ekspansi dunia usaha menjadi lebih mahal. Laba emiten akan tergerus sehingga pasar saham menjadi kurang 'seksi'.
Baca:Hati-hati Resesi! |
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rilis Kinerja Keuangan Membaik, Wall Street Dibuka Hijau!