'Dihajar' Dolar, Tembaga Terkapar

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 08/06/2022 16:16 WIB
Foto: REUTERS/Danish Ismail/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia melemah pada perdagangan hari ini tertekan oleh dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat.

Pada Rabu (8/6/2022) pukul 15:33 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.679,5/ton, turun 0,45% dibandingkan harga penutupan kemarin.


"Penguatan dolar dan bank sentral yang menahan kenaikan suku bunga untuk mendorong inflasi lebih rendah dengan mengorbankan konsumen dan kemungkinan konsumsi industri membebani sentimen pasar," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.

"Permainan akhir bank sentral untuk mendinginkan inflasi dengan memperlambat pertumbuhan ekonomi tidak bagus untuk komoditas. Pembukaan kembali China sudah semakin lama dan pasar tidak bereaksi terhadap berita utama seperti itu."

Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang lainnya) menguat pada perdagangan hari ini. Nilainya tercatat 102,66, naik 0,33% dibandingkan harga sebelumnya. Hal ini menjadi sentimen negatif bagi tembaga yang dibanderol dengan dolar AS. Sebab tembaga menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Meski demikian, optimisme permintaan karena pelonggaran pembatasan Covid-19 di konsumen utama, China, dan penurunan persediaan menopang harga tembaga untuk tidak jatuh lebih dalam lagi.

Pada 7 Juni 2022 persediaan tembaga di gudang bursa logam London (LME) tercatat 120.775 ton, turun dari puncaknya pada 18 Mei sebesar 180.925 ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Aspal Tertekan, Kontrak Baru Tetap Mengalir