
Duo Saham Menteri Masuk Gainers, YELO-SQMI Masuk Losers

Di saat IHSG kembali cerah, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Selasa kemarin.
![]() |
Saham emiten penyedia jasa penyewaan modem wifi yakni PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) ditutup ambruk hingga 9,94% ke level harga Rp 145/saham.
Nilai transaksi saham YELO pada perdagangan kemarin mencapai Rp 39,7 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 347,99 juta lembar saham. Asing melepasnya sebesar Rp 146,29 juta di pasar reguler.
Padahal perdagangan sehari sebelumnya, saham YELO sempat masuk ke jajaranĀ top gainers di posisi kedua. Dalam sepekan terakhir, saham YELO sudah melonjak hingga 16,3%. Namun sepanjang tahun ini, YELO masih mencatatkan koreksi hingga 20,74%.
Belum ada informasi signifikan dari penurunan saham YELO. Namun, Jika melihat laporan keuangannya, PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) mencatatkan pendapatan Rp 113,8 miliar pada kuartal I-2022, atau naik 57,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 72,2 miliar.
Tak hanya YELO saja yang sebelumnya masuk jajaran top gainers pada Senin lalu kemudian masuk jajaran top losers kemarin, saham emiten jasa pertambangan yakni PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI).
Saham SQMI ditutup ambles 6,94% ke posisi harga Rp 67/saham pada perdagangan Selasa kemarin. Dengan ini, maka saham SQMI otomatis terkena level auto rejection bawah (ARB).
Nilai transaksi saham SQMI pada perdagangan kemarin mencapai Rp 2,19 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 32,4 juta lembar saham. Asing melepas saham SQMI sebesar Rp 43,21 juta di pasar reguler.
Dari kinerja keuangannya, rugi bersih SQMI pada kuartal I-2022 berhasil menyusut. Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang tidak diaudit, rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk SQMI turun menjadi Rp 5,28 miliar, dari sebelumnya pada kuartal I-2021 rugi bersih SQMI mencapai Rp 14,18 miliar.
Hal ini ditopang oleh naiknya pendapatan dari kontrak dengan pelanggan yang menjadi Rp 1,39 miliar pada kuartal I-2022, dari sebelumnya sebesar Rp 1,1 miliar di kuartal I-2021.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd)[Gambas:Video CNBC]