
Secara Teknikal, IHSG Masih Bakal Mengalami Pelemahan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah signifikan dan terlempar dari level psikologis 7.100 pada perdagangan kemarin, Senin (6/6/2022). IHSG anjlok 1,2% ke level 7.096,58.
Sementara, bursa saham Asia bergerak variatif. Indeks Nikkei, Hang Seng dan Shang Hai Composite menguat lebih dari 0,5%.
Namun di tengah pelemahan yang terjadi, investor asing terpantau mencatatkan net buy senilai Rp 220,3 miliar di pasar reguler.
Faktor teknikal turut berpengaruh terhadap ambruknya IHSG pada perdagangan kemarin. Indeks terpantau mencatatkan return 4,35%. Secara teknikal IHSG juga sudah mengalami uptrend setelah anjlok di awal Mei 2022.
Indeks pun sudah menutup gap yang terbentuk saat IHSG anjlok pasca kembali dibuka setelah libur hari raya Idul Fitri 1443 H.
Biasanya, setelah gap yang terbentuk berhasil ditutup, harga akan cenderung terkonsolidasi terlebih dahulu.
Namun karena penguatan signifikan dalam waktu singkat sudah terjadi, hal ini juga membuka ruang untuk investor merealisasikan cuan (profit taking), terutama dari investor domestik.
Analisa Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks cenderung tertekan hebat dan bergerak menuju batas bawah BB terdekat di 6.952.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
RSI IHSG terpantau menurun ke level 54,91 dari level sebelumnya di 60,64. Penurunan ini mengindikasikan adanya penguatan momentum jual. Namun RSI belum menunjukkan level jenuh jual (oversold).
Untuk perdagangan hari ini, indeks akan menguji level 6.952-7.150 terlebih dahulu. Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000