
10 Saham Tercuan & Terboncos, Ada yang Lagi Diincar?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau pada perdagangan Jumat (3/6/2022) akhir pekan lalu, mengekor bursa Amerika Serikat (AS) pasca rilis data tenaga kerja AS yang positif.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,48% di level 7.182,96. IHSG kembali mepet zona psikologisnya di 7.200. Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG konsisten bergerak di zona hijau. Bahkan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi intraday di 7.234.
Sepanjang pekan lalu, IHSG melejit 2,23% secara point-to-point (ptp) dibandingkan pekan lalu. Dengan ini, maka IHSG telah melesat dalam tiga pekan beruntun.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 2316,56 miliar di seluruh pasar. Sementara sepanjang pekan lalu, asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) hingga mencapai Rp 6,12 triliun di seluruh pasar.
BEI mencatat rata-rata nilai transaksi harian IHSG mencapai Rp 19 triliun pada akhir pekan lalu, dengan melibatkan 36 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,5 juta kali.
Di tengah positifnya IHSG pada pekan lalu, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Jumat pekan lalu.
![]() |
Di posisi pertama terdapat saham emiten media digital yakni PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) yang harga sahamnya meroket hingga 35% ke level harga Rp 81/saham.
Nilai transaksi saham DIGI pada Jumat pekan lalu mencapai Rp 8,44 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 118,66 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi saham DIGI sebesar Rp 39,59 juta di pasar reguler.
Sedangkan di posisi kedua terdapat saham emiten perikanan yakni PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) yang harganya ditutup melejit 25% ke level harga Rp 380/saham.
Nilai transaksi saham ASHA pada Jumat pekan lalu mencapai Rp 144,58 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 386,19 juta lembar saham. Asing juga membeli saham ASHA sebesar Rp 112,52 juta di pasar reguler.
Dengan ini, maka saham ASHA dari awal listing hingga Jumat pekan lalu sudah meroket hingga 280%.
Dalam periode harian sepanjang pekan lalu, saham ASHA terus bertengger di posisi pertama top gainers harian dalam dua hari beruntun, yakni pada Senin dan Selasa. Namun pada perdagangan Kamis lalu, saham ASHA tergeser ke posisi 6. Sedangkan pada Jumat lalu, posisi ASHA di top gainers kembali naik ke posisi 2.
Sebelumnya, emiten perikanan yang masuk sektor consumer non-cyclicals ini melepas 1,25 miliar saham di harga Rp 100 saat penawaran perdana (initial public offering/IPO). Artinya dana segar yang diperoleh emiten ini mencapai Rp 125 miliar.
Dalam rencana bisnisnya, salah satu penggunaan dana yang diperoleh dari IPO adalah untuk mengakuisisi PT Jembatan Lintas Global (PT JLG), di mana PT JLG memiliki lokasi strategis di Jawa Timur, dengan limpahan ikan segar dari Pantai Utara dan Pantai Selatan serta tersedianya SDM, serta akses langsung ekspor melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
ASHA merupakan perusahaan perikanan yang terintegrasi dengan beroperasi 40 tahun lebih di industri perikanan. Produk bahan baku perikanan Cilacap Samudera berasal dari hasil tangkapan kapal sendiri dan juga dari supplier atau pihak ketiga.