Harta Melimpah, Ini 4 Konglomerat Rokok Terkaya di Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Industri rokok diketahui telah menyumbang kontribusi yang cukup besar bagi ekonomi Indonesia. Sehingga tak heran, jika para pemilik pabrik rokok mempunyai kekayaan yang tajir melintir.
Lantas siapa saja sih pengusaha-pengusaha yang mempunyai kekayaan dengan jumlah yang cukup fantastis ini. Dikutip dari Detik.com, berikut daftar nama-nama pengusaha rokok yang kaya raya;
Urutan pertama dalam daftar tersebut masih diduduki oleh Budi Hartono dan Michael Hartono. Kedua kakak-beradik ini merupakan pemilik dari salah satu perusahaan rokok raksasa di Indonesia yakni PT Djarum.
Adapun, berdasarkan laporan dari Forbes Real Times Billionair, R. Budi Hartono ditaksir mengantongi kekayaan sebesar US$ 23,4 miliar atau setara dengan Rp 334,62 triliun.
Sementara itu Michael Hartono ditaksir memiliki kekayaan sebesar US$ 22,5 miliar atau sekitar Rp 321,75 triliun. Keduanya telah mempertahankan posisi pertama sebagai orang terkaya Indonesia selama bertahun-tahun.
Kedua, Susilo Wonowidjojo yang merupakan Presiden Direktur PT Gudang Garam Tbk. Susilo merupakan putra dari mendiang pendiri PT Gudang Garam Tbk, Tjoa Jien Hwie alias Surya Wonowidjojo yang meninggal sejak tahun 1985.
Berdasarkan catatan Forbes pada Desember 2021 kemarin, kekayaan bos rokok ini mencapai US$ 4,8 miliar atau setara Rp 68,64 triliun
Ketiga, Putera Sampoerna yang merupakan cucu dari pendiri PT HM Sampoerna tbk, Liem Seeng Tee. Berdasarkan catatan terakhir Forbes, ia ditaksir mengantongi kekayaan sebesar US$ 1,8 miliar atau setara Rp 25,74 triliun.
Putera telah berperan sebagai pemimpin perusahaan pembuat rokok itu selama bertahun-tahun. Pada tahun 2005, Putera menjual seluruh saham keluarga dari HM Sampoerna ke Philip Morris seharga U$ 2 miliar.
Kini, keluarganya fokus pada perusahaan Sampoerna Strategic yang fokus pada bisnis agrikultur, keuangan, telekomunikasi, dan timber atau produk kayu.
Keempat, John Dharma J Kusuma atau akrab dikenal sebagai John Kusuma merupakan sosok yang dikenal sebagai konglomerat Indonesia, yang berkecimpung dalam usaha bisnis dan bank.
John termasuk salah satu petinggi dari PT Nojorono Tobacco International (Nojorono), yang merupakan pabrik rokok yang didirikan pada 14 oktober 1932 oleh Ko Djee Siong dan Tan Djing Thay dan berpusat di Kota Kudus, Jawa Tengah.
Sejak tahun 1990, tongkat estafet kepengurusan Nojorono dialihkan kepada generasi ketiga keluarganya termasuk John Kusuma. Perusahaan Nojorono Kudus menjadi salah satu perusahaan pelopor rokok kretek di Indonesia, dengan merek populernya Minak Djinggo dan Class Mild.
Berdasarkan laporan Forbes per Rabu (27/4/2022), kekayaannya saat ini mencapai US$ 1,1 miliar atau setara Rp 14,73 triliun
(dce)