
Meski Data Tenaga Kerja Positif, Wall Street Dibuka Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada pembukaan perdagangan Jumat (3/6/2022) sekalipun rilis data tenaga kerja AS berujung pada hasil yang positif.
Dow Jones drop 200 poin (-0,6%) ke 32.813,23 di pembukaan dan selang 1 jam kemudian menjadi 259,82 poin (-0,78%) ke 32.988,46. Sementara itu, S&P 500 melemah 57,64 poin (-1,38%) ke 4.119,18 dan Nasdaq mundur 265,1 poin (-2,15%) ke 12.051,8.
Saham Tesla jatuh 45 di pembukaan perdagangan setelah Reuters melaporkan bahwa Direktur Utama Elon Musk ingin memberhentikan pekerja di sektor pembuatan mobil sebanyak 10%. Elon Musk dikabarkan mempunyai perasaan kurang baik terhadap ekonomi.
Data tenaga kerja AS di luar sektor pertanian tumbuh 390.000 bulan lalu, atau di atas ekspektasi analis Dow Jones yang memprediksikan sebanyak 328.000 pekerjaan baru di bulan Mei.
Namun, kenaikan upah tercatat hanya sebesar 0,3% atau di bawah konsensus yang memproyeksikan kenaikan upah sebesar 0,4% dari bulan sebelumnya.
Hari ini, investor masih mengevaluasi data tenaga kerja yang dirilis oleh Automatic Data Processing Inc (ADP) pagi tadi waktu setempat yang menunjukkan perlambatan pada perekrutan sejak pandemi.
"Data seekuat itu akan membali harapan bahwa The Fed akan mempertimbangkan menyetip sementara kenaikan suku bunga setelah Juni dan July, karena mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja masih ketat," tulis analis Sevens Report Tom Essaye dikutip CNBC International.
Saham teknologi tertekan setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun-yang menjadi acuan pasar-menguat, melampaui level 2,96%. Hal ini dikhawatirkan akan memperberat ekonomi dan melempatnya ke jurang resesi.
Saham Micron Technology anjlok 6%, Nvidia drop 3% sementara induk usaha Google Alphabet dan Meta Platforms (induk usaha Facebook) anjlok lebih dari 2%. Apple ambruk 2% sementara Tesla kehilangan 6% setelah CEO Tesla Elon Musk mengumumkan rencana memangkas 10% karyawannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir