Harga Nikel Ambles 5% Minggu Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia menutup pekan pertama di bulan Juni di zona merah alias melemah. Namun, prospeknya masih cerah.
Pada Jumat (3/6/2022) pukul 17:00 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 28.270/ton, turun 0,43% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Sepanjang pekan ini harga nikel dunia telah melemah 5% secara point-to-point (ptp). Harga nikel dunia pekan ini dibayangi oleh permintaan lesu dari China akibat virus Corona (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) yang kembali menyerang China.
Namun demkian, berbagai sentimen positif menyelimuti logam bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik tersebut. Pertama, pasar nikel dunia dibayangi optimisme dari pencabutan kebijakan lockdown di Shanghai akan kembali meningkatkan permintaan. Pasalnya China adalah konsumen nikel terbesar.
China adalah konsumen terbesar nikel sebesar 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga nikel.
Kedua, permintaan nikel global diperkirakan meningkat menjadi 3,02 juta ton pada 2022 dari 2,78 juta ton pada 2021, menurut International Nickel Study Group (INSG). Permintaan akan ditopang oleh perluasan produksi baterai global untuk memasok kendaraan listrik beberapa tahun mendatang.
Sementara dalam jangka pendek pertumbuhan produksi global akan terkendala oleh larangan ekspor bijih nikel Indonesia yang membatasi pengiriman ke China, pengolah terbesar timah.
Fitch Solution pun memberikan proyeksi rata-rata harga nikel dunia pada 2022 di US$ 27.500/ton. Melonjak 49% dibandingkan rerata harga tahun 2021yakni US$ 18.466/ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)