Apresiasi Terpangkas, IHSG Batal Finis di Atas 7.200

Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 03/06/2022 15:25 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,48% di level 7.182,96 pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (3/6/2022).

IHSG konsisten bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan. IHSG sempat menyentuh level tertinggi intraday di 7.234.

Arus dana asing kembali membanjiri pasar saham RI yang tercermin dari nilai net buy asing di pasar reguler yang mencapai Rp 622,5 miliar.


Saham BMRI dan BBCA menjadi saham paling banyak diborong asing dengan net buy masing-masing Rp 143 miliar dan Rp 81 miliar.

Sedangkan saham paling banyak dilepas asing adalah saham INCO dan INTP dengan net sell masing-masing Rp 64 miliar dan Rp 28 miliar.

Mayoritas bursa saham Asia bergerak di zona hijau pada perdagangan hari terakhir pekan ini. Indeks Nikkei memimpin penguatan dengan apresiasi 1,27%.

Hijaunya bursa saham Asia juga tak lepas dari kinerja bursa New York yang positif semalam.

Setelah bergerak volatil, bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis (2/6/2022) dan menghentikan koreksi selama 2 hari terakhir menyusul positifnya data tenaga kerja.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir melesat 435,05 poin (+1,33%) ke 33.248,28 sementara S&P 500 tumbuh 75,59 poin (+1,84%) ke 4.176,82. Namun, Nasdaq lompat 322,44 poin (+2,69%) ke 12.316,9.

Sepanjang pekan berjalan, Dow Jones terhitung naik 0,1% sementara S&P 500 tumbuh 0,5% dan Nasdaq lompat 1,5%. Dengan demikian, Dow terhitung menguat 8,5% dari posisi terendahnya, sementara S&P 500 lompat 9,6% dan Nasdaq terbang 11,6%.

"Sentimenbearishmasih belum hilang, dan banyak peringatan laba bersih yang akan datang. Saham seharusnya mulai menguat pada musim panas ini karena aktivitas ekonom bergerak moderat," tutur Edward Moya, analis senior OANDA seperti dikutipCNBC International.

Data tenaga kerja menunjukkan kenaikan lapangan kerja baru dalam laju yang terlambat sejak era pandemi. Lapangan kerja di sektor swasta bertambah hanya 128.000 pada Mei, jika mengacu pada data ADP.

Angka itu d bawah estimasi ekonom dalam polling Dow Jones yang semula memperkirakan angka 299.000. Di sisi lain Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim tunjangan pengangguran baru pekan lalu turun di bawah perkiraan pasar.

Wakil Kepala The Fed Lael Brainard kepada CNBC International mengatakan bahwa kecil kemungkinan bank sentral akan mengambil jeda di tengah kebijakan kenaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat

Namun, tekanan global berupa kenaikan harga energi pun diekspektasikan berkurang, setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) memutuskan menaikkan produksinya dalam rapat tadi malam (WIB).

Rapat OPEC+ yang diikuti anggota OPEC dan produsen minyak di luar OPEC, memutuskan menaikkan produksi sebesar 648.000 barel per hari pada Juli dan Agustus, mengakhiri pemangkasan produksi terbesar dalam sejarah akibat pandemi Covid-19.


(trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat