Analisis Teknikal

Apresiasi 1% Sudah di Depan Mata, Mampukah IHSG di Sesi II?

Putra, CNBC Indonesia
03 June 2022 13:31
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan sesi I Jumat (3/6/2022) dengan penguatan 0,88% di level 7.211,5.

IHSG konsisten bergerak di zona hijau sejak perdagangan dibuka. Bahkan IHSG sempat menguat lebih dari 1% dan tembus level tertinggi intraday di 7.225,9.

Di pasar reguler, asing mencatatkan net buy senilai Rp 109,5 miliar. Sementara di pasar negosiasi asing net sell Rp 992,8 miliar.

Mayoritas bursa saham Asia bergerak di zona hijau. Bursa Hong Kong dan Shang Hai tutup. Indeks Nikkei memimpin penguatan dengan apresiasi 1,25%.

Hijaunya bursa saham Asia juga tak lepas dari kinerja bursa New York yang positif semalam.

Setelah bergerak volatil, bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis (2/6/2022) dan menghentikan koreksi selama 2 hari terakhir menyusul positifnya data tenaga kerja.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir melesat 435,05 poin (+1,33%) ke 33.248,28 sementara S&P 500 tumbuh 75,59 poin (+1,84%) ke 4.176,82. Namun, Nasdaq lompat 322,44 poin (+2,69%) ke 12.316,9.

Analisa Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG sesi I dan indikator BB, tampak bahwa indeks bergerak mendekati batas atas BB terdekat di 7.249.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Indikator RSI cenderung naik yang mengindikasikan adanya penguatan momentum beli. RSI berada di level 76,52 dan sudah berada di area jenuh belinya.

Jika melihat indikator teknikal, ada peluang IHSG mengalami retrace di sesi II. Indeks berpotensi menguji level 7.200-7.250 terlebih dahulu.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular