Semringah! IHSG Sukses Naik 1% Pagi Ini

Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 03/06/2022 10:30 WIB
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,08% ke level 7.225,85 yang menjadi level tertinggi perdagangan intraday pada 10.05 WIB.

Selang beberapa menit pada 10:20 WIB, IHSG terpantau masih hijau 0,98% di level 7.218,41. IHSG sukses tembus ke atas level psikologis 7.200. Pagi ini asing net sell tipis Rp 1,5 miliar.

Setelah bergerak volatil, bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis (2/6/2022) dan menghentikan koreksi selama 2 hari terakhir menyusul positifnya data tenaga kerja.


Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir melesat 435,05 poin (+1,33%) ke 33.248,28 sementara S&P 500 tumbuh 75,59 poin (+1,84%) ke 4.176,82. Namun, Nasdaq lompat 322,44 poin (+2,69%) ke 12.316,9.

Sepanjang pekan berjalan, Dow Jones terhitung naik 0,1% sementara S&P 500 tumbuh 0,5% dan Nasdaq lompat 1,5%. Dengan demikian, Dow terhitung menguat 8,5% dari posisi terendahnya, sementara S&P 500 lompat 9,6% dan Nasdaq terbang 11,6%.

"Sentimen bearish masih belum hilang, dan banyak peringatan laba bersih yang akan datang. Saham seharusnya mulai menguat pada musim panas ini karena aktivitas ekonomi bergerak moderat," tutur Edward Moya, analis senior OANDA seperti dikutip CNBC International.

Data tenaga kerja menunjukkan kenaikan lapangan kerja baru dalam laju yang terlambat sejak era pandemi. Lapangan kerja di sektor swasta bertambah hanya 128.000 pada Mei, jika mengacu pada data ADP.

Angka itu d bawah estimasi ekonom dalam polling Dow Jones yang semula memperkirakan angka 299.000. Di sisi lain Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim tunjangan pengangguran baru pekan lalu turun di bawah perkiraan pasar.

Wakil Kepala The Fed Lael Brainard kepada CNBC Internatonal mengatakan bahwa kecil kemungkinan bank sentral akan mengambil jeda di tengah kebijakan kenaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat.

Namun, tekanan global berupa kenaikan harga energi pun diekspektasikan berkurang, setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) memutuskan menaikkan produksinya dalam rapat tadi malam (WIB).

Rapat OPEC+ yang diikuti anggota OPEC dan produsen minyak di luar OPEC, memutuskan menaikkan produksi sebesar 648.000 barel per hari pada Juli dan Agustus, mengakhiri pemangkasan produksi terbesar dalam sejarah akibat pandemi Covid-19.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat