Analisis Teknikal

Kemarin Galau, Hari Ini IHSG Mau Coba Menghijau!

Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 03/06/2022 07:00 WIB
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Kamis (2/6/2022) dengan stagnan di level 7.148,72.

Di sepanjang perdagangan IHSG cenderung bergerak volatil. IHSG menyentuh level terendah di 7.117,98 dan level tertinggi di 7.209,08.

Meskipun IHSG stagnan, asing mencatatkan net buy di pasar reguler dengan nilai jumbo sebesar Rp 661 miliar.


Mayoritas bursa saham Asia memang bergerak di zona merah hari ini kecuali indeks Shanghai Composite yang menguat 0,42%.

Dari dalam negeri sentimen datang dari data PMI manufaktur dan inflasi. Markit melaporkan PMI manufaktur Indonesia bulan Mei 2022 mencatatkan ekspansi di angka 50,8.

Namun jika dibandingkan dengan bulan April 2022 di 51,9 maka PMI manufaktur Indonesia tercatat mengalami perlambatan.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) di bulan Mei naik 0,40% secara month on month (mom) dan 3,55% year on year (yoy) sejalan dengan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). 

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks bergerak di rentang batas BB 6.960-7.378.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. RSI IHSG terpantau flat di level 59,06.

Dilihat menggunakan analisa teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 semakin menjauhi garis EMA 26 dan membentuk pola melebar (divergen).

Di sisi lain bar histogram MACD juga bergerak di zona positif dan meningkat. Memang dilihat dari indikator ini, peluang uptrend IHSG terlihat.

Namun tetap patut dicermati terkait berbagai sentimen yang dapat membuat volatilitas yang tinggi terjadi.

Untuk perdagangan hari ini, indeks akan menguji level 7.100-7.200 terlebih dahulu. Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat