
Tembus ke Bawah Rp 14.500/US$, Rupiah Bakal Melesat di Juni?

Secara teknikal rupiah memang tertekan di bulan Mei tetapi kinerjanya membaik setelah 19 Mei lalu menyentuh resisten kuat di kisaran Rp 14.730/US$ yang merupakan
Fibonacci Retracement61,8%. Fibonacci Retracement tersebut ditarik dari level terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.
Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian bergerak turun dan sudah masuk wilayah oversold.
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic yang berada di wilayah oversold, dan rupiah yang tertahan di rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50) membuatnya berisiko terkoreksi.
Namun, setelahnya jika menembus ke bawah MA 50, rupiah berpeluang menguat Rp 14.400/US$ hingga Rp 14.350/US$ di bulan ini.
Sementara selama tertahan di atas MA 50, rupiah berisiko melemah lagi di bulan ini, ke kisaran Rp 14.650/US$ hingga Rp 14.730/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
