Tenang Bestie! Sempat Galau, Awal Juni IHSG Dibuka Hijau

Putra, CNBC Indonesia
02 June 2022 09:20
Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan koreksi pada perdagangan Kamis (2/6/2022).

Kemarin bursa saham domestik libur memperingati hari lahir Pancasila. Pagi ini IHSG dibuka melemah ke level 7.130,6.

Pada pukul 09.07 WIB, IHSG terpantau lanjut melemah dengan koreksi 0,22% ke level 7.133. Koreksi IHSG masih cenderung tipis karena masih bertahan di atas level 7.100.

Namun tak lama setelah itu pada pukul 09:15 WIB IHSG berbalik rebound. IHSG terpantau menguat 0,18% ke level 7.164,51.

Dana asing terus membanjiri pasar saham RI. Belum genap 10 menit perdagangan dibuka asing mencatatkan net buy sebesar Rp 165,2 miliar di pasar reguler.

Saham paling banyak diborong asing pagi ini adalah saham TLKM dan ANTM dengan net buy masing-masing sebesar Rp 54,4 miliar dan Rp 23,2 miliar.

Sedangkan saham yang paling banyak dilepas asing adalah saham BBCA dan ADMR dengan net sell masing-masing Rp 30 miliar dan Rp 29 miliar.

IHSG menjadi satu-satunya indeks saham di kawasan Asia yang mengalami kenaikan. Mayoritas bursa saham Asia lain cenderung tertekan di zona koreksi.

Bursa saham Wall Street semalam juga ditutup di zona merah. Indeks Dow Jones melemah 0,52% sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing terkoreksi 0,75% dan 0,72%.

Kamis ini merupakan hari perdagangan pertama di bulan Juni. Pelaku pasar akan memantau rilis data inflasi untuk menemukan "ketenangan" dalam berbelanja saham. Mei merupakan periode di mana dampak perang Ukraina bakal terlihat di Tanah Air.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 13 institusi memperkirakan inflasi Mei menembus angka 3,55% (secara tahunan).

Level tersebut akan menjadi yang tertinggi sejak Januari 2017 atau dalam lima tahun terakhir di mana pada saat itu inflasi tercatat 3,61%. Namun inflasi bulanan diprediksi di angka 0,41% atau melandai dari sebelumnya 0,95%.

Polling inflasi dari konsensus pasar tersebut sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia (BI). Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) pada minggu IV, inflasi Mei diperkirakan 0,35% (bulanan) dan 3,5% (tahunan).

Tanda inflasi yang melandai bisa memberikan sentimen positif ke pasar modal. Sebab, tekanan bagi Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga menjadi lebih kecil. BI sendiri optimistis inflasi tahun ini masih terkendali, meski akan sedikit di atas 4%.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular