Dari EMTK Sampai BSML, Ini Saham Paling Boncos Bulan Mei
Jakarta, CNBC Indonesia - Secara historis, bulan Mei bukanlah bulan yang baik untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sejak tahun 2011-2021, IHSG cenderung mencatatkan return bulanan negatif lebih dari 0,5% di bulan Mei. Hal serupa juga terjadi di tahun ini.
Jika dibandingkan dengan posisi akhir April 2022 sebelum libur lebaran, IHSG mencatatkan pelemahan 1,11% pada bulan lalu.
Pada saat yang sama, beberapa saham juga tercatat mengalami pelemahan harga sampai nilai kapitalisasi pasarnya tergerus lebih dari 30%.
Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia, ada beberapa saham yang mengalami koreksi tajam.
Saham dengan pelemahan paling tajam pada bulan Mei lalu adalah saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
Perusahaan teknologi yang dimiliki keluarga Sariaatmadja ini melemah 36% pada bulan lalu. Saham-saham teknologi memang sedang dirundung koreksi.
Tidak hanya di Indonesia saja, tetapi juga di luar negeri terutama di Amerika Serikat (AS).
Kebijakan moneter ketat yang agresif cenderung membuat investor melepas kepemilikan saham-saham teknologinya. Aksi jual ini membuat harga saham-saham teknologi jatuh.
Saham kedua dengan return paling boncos adalah saham PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) dengan koreksi 35%. Emiten yang bergerak di bidang penerbangan ini memang tertekan selama pandemi Covid-19.
Di sisi lain, beban utang yang ditanggung perusahaan juga besar. Bahkan pada laporan keuangan terakhir, CMPP mencatatkan nilai ekuitas negatif, sehingga secara sederhana seluruh aset perusahaan dibiayai dari utang.
Selanjutnya ada emiten perhotelan PT Dafam Property Indonesia Tbk dengan kode DFAM yang melemah 33% bulan lalu.
Sebenarnya tren koreksi harga saham DFAM sudah terjadi sejak 19 April 2022. Namun sebelum tren koreksi terjadi harga saham DFAM sempat melesat signifikan terutama sejak akhir Februari hingga akhir Maret.
Setelah DFAM saham dengan koreksi signifikan lainnya adalah saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Harga saham BBHI melorot 32% bulan lalu.
Sebenarnya tidak hanya saham BBHI saja yang melorot. Namun saham-saham bank digital lain juga mengalami koreksi yang signifikam.
Kemudian saham boncos selanjutnya jatuh kepada emiten shipping yaitu PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML). Saham ini terkoreksi 31% pada bulan lalu. Namun sebenarnya harga saham BSML cenderung uptrend sejak awal tahun.
(trp/dhf)