Yang Libur Amerika, yang Senang Pemegang Emas Sedunia
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas terus menguat pada perdagangan hari ini. Pada perdagangan Senin (30/5/2022) pukul 15:04 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.859,21 per troy ons. Harga emas menguat 0,35%.
Penguatan emas hari ini memperpanjang tren kenaikan yang sudah berlangsung sejak Jumat lalu. Pada perdagangan Jumat pekan lalu, harga emas juga menguat 0,15%.
Dalam sepekan, harga emas sudah menguat 0,32% secara point to point. Namun, dalam sebulan, harga emas melemah 1,9% sementara dalam setahun longsor 2,5%.
Matt Simpson dari City Index mengatakan penguatan emas dibantu oleh "matinya" pasar Amerika Serikat (AS) pada hari ini. Sebagai informasi, AS tengah memperingati libur Memorial Day. Pasar obligasi dan saham serta The Fed akan tutup untuk Memorial Day sehingga tidak ada perdagangan obligasi.
"Ada libur di AS selama tiga hari (Sabtu-Senin) sehingga perputaran likuiditas lebih rendah. Sampai Rabu, diperkirakan juga belum ada data ekonomi yang bisa menggerakkan pasar. Kondisi ini membuat emas tetap menguat dan bergerak di kisaran US$ 1.850," tutur Simpson, seperti dikutip dari Reuters.
Emas juga menguat karena dollar index melemah. Merujuk Refinitiv sore hari ini, dollar index turun ke 101,606. Lebih rendah dibandingkan pada perdagangan Jumat (27/5/2022) yakni 101,668.
"Emas lebih sering melemah karena investor lebih memilih uang tunai saat pasar saham jatuh. Lockdown di China juga membuat permintaan akan emas melemah. Juni biasanya menjadi bulan bearish bagi pergerakan emas karena pola musiman. Namun, pola tersebut sepertinya maju dalam sebulan," imbuhnya.
Analis Pasar Reuters, Wang Tao, mengatakan harga emas bisa menguji kembali US$ 1.867 per troy ons. Jika emas bergerak di atas level tersebut maka sang logam mulia bisa merangkak ke kisaran US$ 1.887-1.892 per troy ons.
Emas beberapa kali nyaris jatuh ke titik support di US$ 1.845 per troy ons. Jika emas melemah bergerak di bawah level tersebut maka emas bisa terjun bebas dan mengarah ke US$ 1.837 per troy ons.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)