Ketakutan Resesi Datang, Bikin Emas Kian Cemerlang!

Jakarta, CNBC Indonesia - Emas makin berkilau di tengah kekhawatiran resesi. Terlebih lagi dolar Amerika Serikat yang melemah membuat emas makin murah dan menarik investor. Sepekan ini emas mampu menguat 0,38% menjadi US$ 1.852,73/troy ons.
Harga emas dunia naik seiring dengan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Melemahnya dolar membuat emas makin berkilau di mata investor yang memegang mata uang lain.
Dollar Index (yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama) berada di level terendah sejak sebulan terakhir di 101,613. Posisinya menjauhi puncak sejak tahun 2002 di 105.
FXStreet.com mengatakan penguatan harga emas juga didorong oleh kekhawatiran melemahnya perekonomian China serta resesi AS. Saat gonjang-ganjing ekonomi inilah emas kembali dilirik investor sebagai instrumen lindung nilai (hedging).
Pandangan agresif The Fed menahan laju emas beberapa waktu lalu. Sebab emas adalah aset tanpa imbal hasil. Sehingga meningkatkan biaya peluang investor ketika menyimpan emas batangan.
Namun, pasar melihat masih adanya kemungkinan The Fed tidak akan sangat agresif dalam menaikkan suku bunganya.
"Pasar mulai sedikit optimistis The Fed tidak akan terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga, dan beberapa aksi jual yang melanda aset berisiko, khususnya saham, mungkin telah berakhir. Hal itu memicu sedikit reli aset berisiko yang berdampak buruk bagi dolar AS," kata Ed Moya, analis senior di Oanda, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (26/5/2022).
Pasca rilis notula tersebut, pasar kini melihat di akhir tahun suku bunga The Fed berada 2,5% - 2,75%. Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, probabilitasnya sebesar 57,7%, padahal pada pekan lalu ekspektasi suku bunga di 2,75% - 3% menjadi yang tertinggi probabilitasnya.
Harga emas dunia diyakini analis mampu melanjutkan tren positifnya. Wang Tao, analis pasar Reuters mengatakan harga emas dunia di pasar mampu menguat ke kisaran US$ 1.867/troy ons.
"Emas spot dapat menguji ulang resisten di US$ 1.867/troy ons. Penembusan di atas yang dapat menyebabkan kenaikan ke kisaran US$ 1.887 hingga US$ 1.892/troy ons," kata Wang dalam risetnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Meski Dunia Gonjang-ganjing, Harga Emas Tetap Mengkilat!
(ras/vap)