
Awas, Harga Minyak Mau Naik 8 Hari Beruntun!

Kenaikan harga minyak didorong oleh ekspektasi tingginya permintaan. Tidak lama lagi, Bumi belahan utara (northern hemisphere) akan memasuki musim panas. Libur panjang akan membuat jutaan orang melakukan perjalanan.
Apalagi saat ini pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) kian melandai. Pelonggaran pembatasan membuat masyarakat makin bebas untuk melakukan aktivitas di luar rumah, bahkan liburan.
Sejumlah negara pun kembali membuka perbatasan untuk wisatawan asing. Selandia Baru, Jepang, Australia, sudah membuka diri bagi para pelancong.
"Permintaan bahan bakar minyak (BBM) akan kuat, dan ini mengerek harga minyak mentah. Dengan pasokan yang kemungkinan belum memadai, maka outlook harga minyak akan positif," sebut Giovanni Staunovo, Analis UBS, seperti dikutip dari Reuters.
Ya, pasokan minyak sepertinya memang akan semakin seret. Uni Eropa masih terus mematangkan sanksi embargo minyak dari Rusia, hukuman akibat serangan Negeri Beruang Merah ke Ukraina.
Teranyar, Uni Eropa berencana melarang pengiriman minyak dari Rusia melalui laut. Namun pengiriman lewat pipa masih diizinkan, untuk mengakomodasi kepentingan negara-negara yang tidak memiliki garis pantai (landlocked) seperti Hungaria.
Menurut sumber dari pejabat teras Uni Eropa, seperti diwartakan Reuters, kesepakatan mengenai sanksi terhadap Rusia akan diteken pada pertemuan tingkat tinggi 30-31 Mei. "Idenya adalah mengembargo minyak Rusia, kecuali yang disalutka melalui jalur pila Druzhba. Ini akan memberi waktu bagi Hungaria untuk menyelesaikan masalah energi mereka," sebut sang pejabat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]