Awas, Harga Minyak Mau Naik 8 Hari Beruntun!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 May 2022 07:10
Pengendera antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di rest area Km 294B, Jalan Tol Pejagan-Pemalang,Tegal, Jawa Tengah.  PT Pertamina (Persero) saat ini menyiapkan fasilitas pengisian BBM tambahan selama arus mudik lebaran 1443 H, hal itu untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik 2022. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pengendera antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di rest area Km 294B, Jalan Tol Pejagan-Pemalang,Tegal, Jawa Tengah. PT Pertamina (Persero) saat ini menyiapkan fasilitas pengisian BBM tambahan selama arus mudik lebaran 1443 H, hal itu untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik 2022. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Jika harga si emas hitam terus menghijau sampai penutupan pasar, maka akan menjadi kenaikan selama delapan hari beruntun.

Pada Senin (30/5/2022) pukul 06:25 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 199,6/barel. Naik 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Sebelumnya, harga brent naik tujuh hari tanpa terputus. Selama tujuh hari tersebut, harga melesat 9,46% secara point-to-point.

Harga komoditas ini masih terus di jalur pendakian. Dalam sebulan terakhir, harga minyak brent membukukan kenaikan lebih dari 11%.

Halaman Selanjutnya --> Permintaan Tinggi, Pasokan Seret

Kenaikan harga minyak didorong oleh ekspektasi tingginya permintaan. Tidak lama lagi, Bumi belahan utara (northern hemisphere) akan memasuki musim panas. Libur panjang akan membuat jutaan orang melakukan perjalanan.

Apalagi saat ini pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) kian melandai. Pelonggaran pembatasan membuat masyarakat makin bebas untuk melakukan aktivitas di luar rumah, bahkan liburan.

Sejumlah negara pun kembali membuka perbatasan untuk wisatawan asing. Selandia Baru, Jepang, Australia, sudah membuka diri bagi para pelancong.

"Permintaan bahan bakar minyak (BBM) akan kuat, dan ini mengerek harga minyak mentah. Dengan pasokan yang kemungkinan belum memadai, maka outlook harga minyak akan positif," sebut Giovanni Staunovo, Analis UBS, seperti dikutip dari Reuters.

Ya, pasokan minyak sepertinya memang akan semakin seret. Uni Eropa masih terus mematangkan sanksi embargo minyak dari Rusia, hukuman akibat serangan Negeri Beruang Merah ke Ukraina.

Teranyar, Uni Eropa berencana melarang pengiriman minyak dari Rusia melalui laut. Namun pengiriman lewat pipa masih diizinkan, untuk mengakomodasi kepentingan negara-negara yang tidak memiliki garis pantai (landlocked) seperti Hungaria.

Menurut sumber dari pejabat teras Uni Eropa, seperti diwartakan Reuters, kesepakatan mengenai sanksi terhadap Rusia akan diteken pada pertemuan tingkat tinggi 30-31 Mei. "Idenya adalah mengembargo minyak Rusia, kecuali yang disalutka melalui jalur pila Druzhba. Ini akan memberi waktu bagi Hungaria untuk menyelesaikan masalah energi mereka," sebut sang pejabat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular