
Mei Kelabu Tinggal 2 Hari, IHSG Bisa Nanjak Lagi Gak Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menorehkan kinerja yang positif di sepanjang pekan lalu.
IHSG berhasil menguat 2,97% secara mingguan. Pada akhir perdagangan pekan lalu, Jumat (27/5/2022), IHSG ditutup melesat 2,07% dan berhasil tembus kembali ke level psikologis 7.000-an atau tepatnya 7.026,26.
Aliran dana asing kembali membanjiri pasar saham RI. Asing net buy Rp 1,91 triliun di pasar reguler minggu lalu.
Bursa saham Asia juga kompak berakhir di zona hijau di akhir pekan. Indeks Hang Seng Hong Kong memimpin penguatan dengan apresiasi 2,89%.
Sementara itu IHSG berada di posisi kedua (runner up) dengan penguatan lebih dari 2%.
Katalis positif juga datang dari bursa saham New York. Setelah terjadi aksi jual yang massif dan anjlok parah sampai masuk zona bearish, tiga indeks saham acuan Wall Street sukses finish di zona hijau akhir pekan.
Indeks Dow Jones terpantau menguat 1,76% dan disusul oleh S&P 500 dengan kenaikan 2,47%. Indeks Nasdaq Composite melesat 3,33%.
Analisis Teknikal
![]() teknikal |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB pekan lalu, indeks tampak sudah menembus batas BB terdekat di 6.979 menggunakan level penutupan.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
RSI IHSG terpantau bergerak naik yang mengindikasikan adanya penguatan momentum beli. Terakhir, RSI IHSG berada di 53,37.
Dilihat menggunakan analisa teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 sudah mulai memotong garis EMA 26 dari bawah dan bar histogram bergerak di zona positif.
Jika melihat indikator BB, RSI dan MACD memang ada peluang IHSG bergerak uptrend.
Untuk perdagangan hari ini, setidaknya IHSG akan menguji level 7.000-7.100 terlebih dahulu.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000