Kapan Pulihnya Nih? Pasar Kripto Sudah Ambrol 40% Tahun Ini!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto dihantam sentimen negatif beberapa minggu terakhir, yang pada akhirnya semakin menekan kinerja aset kripto secara keseluruhan, termasuk koin-koin idaman seperti Bitcoin dan Ethereum yang telah melemah signifikan hingga 40% sejak awal tahun 2022 ini.
Pada puncak turbulen pasar akibat kegagalan stablecoin terraUSD dan koin Luna, lebih dari US$ 1 triliun kapitalisasi pasar kripto lenyap begitu saja. Kini, meskipun sudah sedikit membaik, lebih dari setengah triliun dolar kapitalisasi yang terhapus dari kelas aset tersebut masih belum pulih.
Harga yang tak kunjung pulih diperparah oleh kondisi pedagang kripto masih dalam mode risk-off setelah mengalami pengembalian negatif hampir sembilan minggu berturut-turut. BTC berada di jalur untuk penurunan 27% bulan ini, meskipun naik 10% dari titik terendah baru-baru ini di $ 25.840 pada 12 Mei.
Mengutip data coinmarketcap.com, pagi ini (29/5) pukul 09.30 WIB, harga Bitcoin memang mampu naik tipis 0,54% ke US$ 28.847, akan terapi masih urung menebus level US$ 30.000. Sepanjang tahun 2022 harga aset kripto blue chip ini telah melemah 40%.
Lebih buruk lagi adalah nasib Ethereum yang digadang-gadang memiliki jaringan blockchain terbaik yang bisa merevolusi berbagai industri, harganya pagi ini memang naik 1,74% ke US$ 1.767, tetapi dalam sepekan masih terkoreksi lebih dari 10%. Sementara itu sejak awal tahun, koin ini harganya telah turun 53%.
Sementara itu koin kripto utama lainnya juga ikut terkoreksi dalam tahun 2021 ini, dengan BNB, XRP, Cardano telah melemah masing-masing 43%, 55% dan 66%. Sementara itu Solana harganya turun hingga 76% tahun ini. Adapun Dogecoin yang sempat beberapa kali disebut oleh Elon Musk harganya telah turun hingga 53%.
Pasar kripto secara luas masih turun 40% sepanjang tahun ini dan menjadi kelas aset dengan performa terburuk. Meskipun tahun ini merupakan tahun yang berat bagi semua aset spekulatif, pasar ekuitas masih mencatatkan kinerja yang jauh lebih baik dengan penurunan masing-masing 13% di S&P 500 dan 22% di Nasdaq 100 selama periode yang sama.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(fsd)