Analisis Teknikal

Melesat Kuat di Sesi 1, Akankah IHSG Masih Hijau di Sesi 2?

Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 27/05/2022 13:04 WIB
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan sesi I dengan penguatan signifikan 1,64% di level 6.996,1 pada Jumat (27/5/2022).

IHSG berhasil mendekati level psikologis 7.000. Asing pun kembali masuk ke pasar saham RI. Data perdagangan mencatat asing net buy Rp 591 miliar di pasar reguler.

Mayoritas bursa saham kawasan Asia juga menguat pada perdagangan hari ini. Indeks Hang Seng memimpin penguatan 2,42% disusul oleh IHSG dengan apresiasi lebih dari 1,5%.


Katalis positif datang dari barat. Tiga indeks saham acuan Wall Street semalam juga menguat tajam lebih dari 1,5%.

Meskipun Produk Domestik Bruto (PDB) AS mengalami kontraksi 1,5% (annualized) pada kuartal I-2022. Namun koreksi tajam yang sudah terjadi di pasar saham AS membuat indeks rebound.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG sesi I dan indikator BB, tampak bahwa indeks berada di dekat batas atas BB 6.998.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Indikator RSI cenderung naik yang mengindikasikan adanya penguatan momentum beli. RSI berada di level 66,99 dan sudah mendekati level jenuh belinya.

Jika melihat indikator teknikal, ada peluang IHSG mengalami retrace di sesi II. Indeks berpotensi menguji level 6.950-7.000.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat