Nggak Kaget BI Tahan Suku Bunga Acuan, IHSG Lompat 1%
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari ini dengan apresiasi 1,07% ke level 6.914,14.
IHSG konsisten bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan. Asing net buy mini di pasar reguler Rp 17 miliar. Sementara itu di pasar negosiasi dan tunai, asing net sell Rp77,8 miliar
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi dua saham paling banyak diborong asing dengan net buy Rp 167 miliar dan Rp 74,3 miliar
Sedangkan saham paling banyak dilepas asing adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dengan net sell Rp 165 miliar dan Rp 90 miliar.
Semalam Wall Street ditutup menguat signifikan. Indeks Dow Jones memimpin penguatan dengan apresiasi mencapai 1,98%.
Sementara itu indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite terpantau menguat masing-masing 1,86% dan 1,59%.
Indeks saham Wall Street memang berguguran di sepanjang tahun ini. Bahkan sudah memasuki area bearish karena melemah lebih dari 10% dari titik tertingginya.
Pengetatan kebijakan moneter yang agresif merespons inflasi yang tinggi masih menjadi tema utama pergerakan dan volatilitas pasar belakangan ini.
Ketika harga saham mengalami kenaikan, harga obligasi pemerintah AS justru turun terindikasi dari imbal hasilnya.
Yield obligasi pemerintah AS acuan naik 8 basis poin (bps) dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu dan berada di 2,86%.
Setelah The Fed yang menaikkan suku bunga acuan, giliran Eropa yang akan mengikuti langkah serupa. Presiden ECB, Christine Lagarde, menyampaikan bahwa bank sentral Eropa kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan di kuartal III-2022.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan tetap mempertahankan suku bunga acuan di 3,5% sesuai dengan perkiraan pelaku pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)