
Kabar Pasar: Dari Lonjakan Laba Emiten Hingga DK-OJK

Pendapatan Tumbuh, Laba SCMA Kok Malah Nyungsep 14%?
Emiten multimedia milik Grup Emtek, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mencatatkan penurunan kinerja laba di tengah pendapatan yang meningkat pada kuartal pertama 2022.
Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan induk SCTV tersebut tercatat naik 9,34% menjadi Rp 1,53 triliun dari periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 1,40 triliun.
Meskipun kinerja top line mampu tumbuh positif, laba bersih perusahaan malah tercatat turun 14,08% menjadi Rp 284,84 miliar dari semula Rp 331,53 miliar.
Kondisi profitabilitas yang kurang prima ini salah satunya didorong oleh beban pokok yang membengkak di mana secara keseluruhan meningkat tajam dari 68% menjadi 81% dari pendapatan di kuartal pertama tahun ini.
Aset Besar Tapi Harga Nominal Saham Rp 1, Langgar Aturan Gak?
Tengah ada tren baru di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni tren penerbitan nilai minimal saham Initial Public Offering (IPO) yang menjadi kecil. Terbaru, PT Mandiri Mineral Perkasa Tbk. (NPII) yang memberi nilai nominal saham barunya sebesar Rp2 per lembar.
Pendahulunya ada, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi emiten dengan nilai nominal yang paling kecil yaitu Rp1 per lembar. Hal itu, dilanjutkan kembali oleh emiten teknologi lainnya yaitu PT WIR Asia Tbk. (WIRG) yang menetapkan nilai nominal sebesar Rp5 per saham.
Padahal, ketiganya termasuk dalam perusahaan dengan aset berskala besar, karena memiliki aset lebih dari Rp 250 miliar jika mengacu pada POJK no.53.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan pihaknya memang tidak pernah mengatur nilai nominal saham calon emiten yang ingin IPO. Menurutnya, dalam peraturan Bursa Nomor I-A yang diterbitkan pada tanggal 21 Desember 2021, Bursa hanya mengatur harga saham minimal pada saat pencatatan perdana.
"Penentuan harga nominal merupakan langkah strategis dari masing-masing perusahaan yang akan melaksanakan IPO saham. Dalam hal perusahaan tersebut akan mencatatkan sahamnya di BEI, maka harga saham paling sedikit Rp 100 untuk di papan utama dan pengembangan," kata Nyoman dikutip, Senin (23/5/2022).
(RCI/dhf)