Top Gainers-Losers

WIRG Masuk Top Gainers Lagi, ARTO Kembali Ke Top Loser

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
24 May 2022 07:11
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Di saat IHSG kembali merana akibat kekhawatiran pasar akan ketidakpastian kondisi global, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Senin kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten startup e-commerce yakni PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) masuk ke jajaran top losers pada perdagangan kemarin, di mana harga sahamnya ambruk 6,86% ke level harga Rp 294/saham. Saham BUKA pun terkena level ARB-nya kemarin.

Nilai transaksi saham BUKA pada perdagangan Senin kemarin mencapai Rp 84,36 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 278,88 juta lembar saham. Asing melegonya sebesar Rp 6,36 miliar di pasar reguler.

Selain itu, terdapat pula saham emiten produsen pupuk NPK yang masuk ke jajaran top losers kemarin yakni PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), di mana harganya ambles 6,9% ke posisi harga Rp 675/saham. Saham SAMF pun terkena level ARB-nya kemarin.

Nilai transaksi saham SAMF pada perdagangan kemarin mencapai Rp 51,8 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 72,88 juta lembar saham.

Dalam 1 bulan terakhir, harga saham SAMF mencatatkan penurunan hingga 14,83%. Penurunan saham SAMF ini dipicu oleh aksi jual asing senilai 4,54 juta saham yang menandakan terjadi aksi ambil untung (profit taking), meski kinerja perseroan yang mentereng berkat perang Ukraina-Rusia.

Hingga kuartal pertama 2022, SAMF membukukan penjualan mencapai Rp 839,49 miliar dan berhasil membukukan laba bersih (net profit) senilai Rp 113,35 miliar per 31 Maret 2022.

Mengutip laporan keuangan SAMF, seluruh pendapatan merupakan hasil dari penjualan pupuk sektor industri. Lonjakan penjualan ini ditopang oleh tingginya permintaan pupuk karena kenaikan harga jual.

Konflik Rusia dan Ukraina membuat pasokan bahan baku pupuk masih belum stabil di tengah permintaan pupuk yang melonjak.

Sementara itu di posisi terakhir, diduduki oleh saham emiten bank digital berkapitalisasi pasar besar (big cap) yakni PT Bank Jago Tbk (ARTO), yang ambrol 6,87% ke level Rp 7.800/saham. Padahal pada perdagangan Jumat pekan lalu, saham ARTO sempat berhasil masuk ke jajaran top gainers.

Nilai transaksi saham ARTO pada perdagangan kemarin mencapai Rp 200,4 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 24,7 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham ARTO sebanyak Rp 17,72 miliar.

Bahkan, koreksi saham ARTO sempat turut menekan IHSG pada penutupan perdagangan sesi I Senin kemarin. Saham ARTO menjadi salah satu saham big cap yang terkoreksi parah kemarin.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular