Top Gainers-Losers

WIRG Masuk Top Gainers Lagi, ARTO Kembali Ke Top Loser

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
24 May 2022 07:11
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles lebih dari 1% pada perdagangan Senin (23/5/2022) kemarin, menyusul kekhawatiran investor terkait kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) dan perekonomian global secara luas.

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup ambles 1,12% ke level 6.840,775. IHSG pun gagal melaju ke level psikologis 7.000.

Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG sempat 'galau' dan menghijau sejenak. Tetapi sejak pukul 10:00 WIB, IHSG terus menurun dan tak mampu kembali ke zona hijau.

Meski IHSG kembali merana, tetapi investor asing tercatat masuk kembali ke pasar saham dalam negeri, di mana asing melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 154,05 miliar di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 89,85 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 64,2 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

Adapun nilai transaksi indeks kemarin mencapai sekitaran Rp 15 triliun dengan melibatkan 20 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali. Sebanyak 243 saham menguat, 281 saham melemah, dan 164 saham stagnan.

Di tengah lesunya lagi IHSG pada perdagangan kemarin, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Senin kemarin.

Saham Top Gainers

Saham emiten teknologi dunia metaverse yakni PT WIR Asia Tbk (WIRG) akhirnya kembali masuk ke jajaran top gainers pada perdagangan kamis kemarin setelah ambles dan menyentuh level auto rejection bawah (ARB) berjilid-jilid.

Saham WIRG ditutup melonjak 20,13% ke level harga Rp 925/saham. Nilai transaksi saham WIRG kemarin mencapai Rp 372,6 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 426,31 juta lembar saham. Investor asing memburu saham WIRG sebesar Rp 3,43 miliar di pasar reguler.

Kondisi ini dipicu beredarnya kabar bahwa saham WIRG Group akan menanamkan investasi di Filipina lewat salah satu anak usahanya dengan investasi awal senilai US$ 20 juta tahun ini.

WIRG merupakan salah satu emiten teknologi yang akan mengembangkan ekosistem metaverse pertama di Indonesia.

Perseroan akan membentuk perusahaan patungan (joint venture) bernama PT Metaverse Indonesia Makmur. Mengacu pada keterbukaan informasi perseroan, Joint Venture tersebut dilakukan melalui cucu WIRG yaitu PT Mata Nilai Republik dengan PT Surya Semesta Karya Persada.

Asal tahu saja PT Surya Semesta Karya Persada merupakan salah satu anak usaha Grup Salim. Dalam keterangan persnya, WIRG menggaet Grup Salim untuk mengembangkan platform metaverse guna memastikan jaringan bisnisnya tetap terdepan dan kompetitif.

"Kami menilai kerja sama melalui joint venture dengan WIR Group akan memberikan kesempatan luar biasa bagi pengembangan bisnis korporasi di masa depan. Dengan mengadopsi platform metaverse, kami bisa menggali potensi dan peluang-peluang bisnis yang sebelumnya tidak terbayangkan," kata Axton Salim, Executive Director Salim Group.

"Kami memiliki kemampuan membangun dan mengembangkan teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Artificial Intelligence (AI), yang dapat mendukung bisnis Salim Group memasuki era baru digital tanpa batas melalui teknologi metaverse yang kami kembangkan," ujar Michel Budi Wirjatmo, Direktur Utama WIR Group.

Selain itu, terdapat pula saham emiten teknologi informasi, digital, dan telekomunikasi yakni PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) yang harga sahamnya melejit 18,96% ke posisi harga Rp 8.000/saham. Saham NFCX bertahan di jajaran top gainers dalam tiga hari beruntun.

Nilai transaksi saham NFCX kemarin mencapai Rp 8,55 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 1,11 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi saham NFCX sebesar Rp 40,05 juta di pasar reguler.

Di saat IHSG kembali merana akibat kekhawatiran pasar akan ketidakpastian kondisi global, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Senin kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten startup e-commerce yakni PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) masuk ke jajaran top losers pada perdagangan kemarin, di mana harga sahamnya ambruk 6,86% ke level harga Rp 294/saham. Saham BUKA pun terkena level ARB-nya kemarin.

Nilai transaksi saham BUKA pada perdagangan Senin kemarin mencapai Rp 84,36 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 278,88 juta lembar saham. Asing melegonya sebesar Rp 6,36 miliar di pasar reguler.

Selain itu, terdapat pula saham emiten produsen pupuk NPK yang masuk ke jajaran top losers kemarin yakni PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), di mana harganya ambles 6,9% ke posisi harga Rp 675/saham. Saham SAMF pun terkena level ARB-nya kemarin.

Nilai transaksi saham SAMF pada perdagangan kemarin mencapai Rp 51,8 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 72,88 juta lembar saham.

Dalam 1 bulan terakhir, harga saham SAMF mencatatkan penurunan hingga 14,83%. Penurunan saham SAMF ini dipicu oleh aksi jual asing senilai 4,54 juta saham yang menandakan terjadi aksi ambil untung (profit taking), meski kinerja perseroan yang mentereng berkat perang Ukraina-Rusia.

Hingga kuartal pertama 2022, SAMF membukukan penjualan mencapai Rp 839,49 miliar dan berhasil membukukan laba bersih (net profit) senilai Rp 113,35 miliar per 31 Maret 2022.

Mengutip laporan keuangan SAMF, seluruh pendapatan merupakan hasil dari penjualan pupuk sektor industri. Lonjakan penjualan ini ditopang oleh tingginya permintaan pupuk karena kenaikan harga jual.

Konflik Rusia dan Ukraina membuat pasokan bahan baku pupuk masih belum stabil di tengah permintaan pupuk yang melonjak.

Sementara itu di posisi terakhir, diduduki oleh saham emiten bank digital berkapitalisasi pasar besar (big cap) yakni PT Bank Jago Tbk (ARTO), yang ambrol 6,87% ke level Rp 7.800/saham. Padahal pada perdagangan Jumat pekan lalu, saham ARTO sempat berhasil masuk ke jajaran top gainers.

Nilai transaksi saham ARTO pada perdagangan kemarin mencapai Rp 200,4 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 24,7 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham ARTO sebanyak Rp 17,72 miliar.

Bahkan, koreksi saham ARTO sempat turut menekan IHSG pada penutupan perdagangan sesi I Senin kemarin. Saham ARTO menjadi salah satu saham big cap yang terkoreksi parah kemarin.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular