Asing Borong Saham RI Tapi Gagal Angkat IHSG, Ambruk 1,1%

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Senin, 23/05/2022 15:49 WIB
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles lebih dari 1% pada perdagangan Senin (23/5/2022), menyusul kekhawatiran investor terkait kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) dan perekonomian global secara luas.

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup ambles 1,12% ke level 6.840,775. IHSG pun gagal melaju ke level psikologis 7.000.

Pada awal perdagangan sesi I hari ini, IHSG sempat 'galau' dan menghijau sejenak. Tetapi sejak pukul 10:00 WIB, IHSG terus menurun dan tak mampu kembali ke zona hijau.


Meski IHSG kembali merana, tetapi investor asing tercatat masuk kembali ke pasar saham dalam negeri, di mana asing melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 154,05 miliar di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 89,85 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 64,2 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

Adapun nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitaran Rp 15 triliun dengan melibatkan 20 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali. Sebanyak 243 saham menguat, 281 saham melemah, dan 164 saham stagnan.

Asing melakukan penjualan bersih di saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 128,6 miliar dan di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 84 miliar.

Dari pergerakan sahamnya, saham BBNI ditutup menguat 0,85% ke level harga Rp 8.850/unit. Sedangkan saham BMRI berakhir merosot 1,56% ke level Rp 7.875/unit.

Sebaliknya, penjualan bersih dilakukan asing di saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebesar Rp 114,3 miliar dan di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 101,7 miliar.

Saham PTBA ditutup menguat 1,23% ke level Rp 4.100/unit, sedangkan saham BBRI berakhir ambles 2,26% ke posisi Rp 4.330/unit.

Sementara dari nilai transaksinya, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi yang terbesar, dengan nilai perdagangan sebesar Rp 1,5 triliun. Kemudian disusul saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan BBRI masing-masing sebesar Rp 810,2 miliar dan Rp 767,3 miliar.

Selain karena faktor eksternal, pemberat IHSG pada hari ini adalah saham GOTO, di mana saham ini turut memperberat IHSG sebesar 15,302 indeks poin, disusul BBRI yang sebesar 12,218 indeks poin.

IHSG yang tak mampu berbalik arah dipicu oleh aksi jual di pasar modal AS setelah ekonom Goldman Sachs memperkirakan ada kemungkinan 35% ekonomi AS memasuki resesi dalam 2 tahun ke depan.

Dari dalam negeri, pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) menjadi agenda yang dipantau pasar pekan ini. BI akan menggelar RDG bulanan pada Senin dan Selasa ini (23-24 Mei) sekaligus mengumumkan kebijakan moneternya.

Sejumlah ekonom dan analis meyakini BI kembali mempertahankan BI-7 Day Reverse Repo Rate bulan ini. Namun, beberapa dari mereka ada yang memperkirakan bank sentral RI akan mengerek suku bunga mulai pada bulan Mei ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat