Analisis Teknikal

Awas, IHSG Masih Berisiko Longsor Lagi ke 6.800!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
23 May 2022 12:47
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menguat 0,18% di awal perdagangan Senin (23/5/2022). Namun, sayangnya gagal dipertahankan hingga akhirnya merosot hingga 1,1% ke 6.841,7 di akhir perdagangan sesi I.

Investor asing tercatat masih melakukan aksi jual bersih, meski kecil Rp 87,6 di pasar reguler, tetapi ada net buy di pasar nego dan tunai sekitar Rp 31,3 miliar. Sehingga net sell di sesi I sebesar Rp 56,3 miliar di all market.

Ambruknya IHSG pada penutupan perdagangan sesi I siang ini dipicu oleh aksi jual di pasar modal Amerika Serikat (AS) setelah ekonom Goldman Sachs memperkirakan ada kemungkinan 35% ekonomi AS memasuki resesi dalam 2 tahun ke depan.

Dari dalam negeri,pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) menjadi agenda yang dipantau pasar pekan ini.Gubernur BI Perry Warjiyo dan kolega akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 23 - 24 Mei, dan pelaku pasar menanti petunjuk kapan suku bunga akan dinaikkan.

Secara teknikal, indikator Stochastic yang mencapai wilayah jenuh beli (overbought) pada grafik 1 jam menjadi pemicu penurunan IHSG.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

ihsgGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv 

Stochastic pada grafik 1 jam bergerak turun dan berada di kisaran 79, artinya tekanan masih cukup besar.

Support kuat berada di kisaran 6.800 hingga 6.790 yang merupakan batas Trendline. Area tersebut bisa menahan penurunan IHSG yang lebih dalam dan membuat membuka peluang rebound.

Sementara untuk resisten terdekat saat ini berada di kisaran 6.880, jika mampu ditembus pada perdagangan sesi II, maka IHSG berpeluang memangkas pelemahan dan kembali ke atas 6.900.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular