Berbasis Tech Company, Ini Keunggulan Ekosistem Allo Bank
Jakarta, CNBC Indonesia - Allo Bank resmi diluncurkan pada hari ini, Jumat (20/5/2022). Pesaing baru bank digital ini memiliki potensi untuk menjadi wadah investasi saham di sektor bank digital, baik untuk anak muda maupun pelaku pasar pada umumnya.
Direktur Utama PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Indra Utoyo mengatakan Allo Bank adalah bank yang berbasis tech company dalam bentuk app platform yang dihubungkan sebagai ekosistem CT Corp dan juga ekosistem partner CT Corp. Sehingga, investasi di tech talent, terutama di Allo Bank, dikatakannya menjadi hal penting, karena Allo Bank tidak pernah berhenti berinovasi.
"Kedua, investasi di ekosistem, kami harus benar-benar me-leverage ekosistem yang besar ini baik fisik dan digital, agar bisa memberikan value bagi nasabah. Ketiga, kita juga invest di big data, karena penting kita hadir memberikan hyper personalisation sehingga menjadikan Allo Bank semakin relevan," ujar Indra dalam Cuap Cuap Cuan 'Auto Sultan Dari Saham', Jumat (20/5/2022).
Indra menambahkan, Allo Bank terus bekerja keras untuk deliver visi dari digital bank CT Corp. Menurutnya, koneksi ekosistem Allo Bank dengan CT Corp bisa memudahkan dan diterima customer dari berbagai poin kehidupan.
"Ini perjalanan yang akan terus kami kembangkan, dan terus deliver impact yang bisa kami berikan, nasabah makin bertumbuh, paylater makin digunakan, transaksi makin banyak, itu yang kami harapkan dari network effect dari ekosistem yang akan dikembangkan untuk mewujudkan visi besar ini," tambah Indra.
Selain itu, Allo Bank yang juga sudah kehadiran Membership Point dan Cupon (MPC) diharapkan Indra menjadi kekuatan personalisasi tersendiri untuk nasabah agar kebutuhannya lebih customize.
"Sehingga dengan adanya Allo Bank bisa akses berbagai ekosistem dari sisi non finansial maupun finansial, sehingga memudahkan nasabah untuk dibantu berbagi aktivitasnya mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Integrasi ekosistem inilah yang jadi pembeda Allo Bank," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Trader Profesional, Michael Yeoh mengatakan perdagangan IHSG sesi 1 pada Jumat (20/5/2022), Allo Bank hampir menjadi bank digital dengan market cap terbesar.
"Sementara kalo saya flashback ada yang underestimate BBHI, tapi dengan rights issue yang sukses dan ekosistem yang ada sekarang jadi nomor 2 di Indonesia," tutur Michael.
Michael mengungkapkan, jika mengadopsi apa yang dilakukan luar negeri, ketika infrastruktur bank digital berhasil diterapkan, maka cost of acquisition per konsumen akan jauh lebih murah, sehingga pengguna yang bisa didapat digital bank bisa dapat lebih murah dari konvensional bank
Lebih lanjut, Michael mengatakan secara makroekonomi, saat ini rata-rata saham bank digital dalam tertekan karena adanya inflasi AS sehingga ada capital outflow ketika suku bunga di AS dinaikkan.
"Tapi saat ini performa harga bank digital yang paling bagus itu BBHI. Opini saya karena BBHI memiliki ekosistem kuat. Bank konvensional kekuatan ada di infrastruktur, kalo bank digital di ekosistem. Jadi ekosistem bank sebagai induk bakal mengeluarkan Wealth Program yang lain, contohnya ada digital payment, dompet digital, investasi yang dikoneksikan ke bank digital gitu," pungkasnya.
(rah/rah)