Didukung Ekosistem CT Corp, Wajar Jika Saham BBHI Menanjak
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten bank digital milik pengusaha Chairul Tanjung PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mengalami lonjakan tinggi dalam 1 tahun terakhir.
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, dalam 1 tahun saham BBHI sudah melonjak hingga 856.45% ke harga Rp5.050. Lonjakan ini tidak lepas dari optimisme investor akan kinerja BBHI kedepan, sehingga tidak heran saham BBHI menanjak karena diburu investor, khususnya asing. Investor asing 1 tahun ini masih tercatat net buy hingga Rp 133,23 miliar di seluruh pasar.
Head of Research InvestasiKu Danny Eugene bahkan mengungkapkan kinerja BBHI patut diacungkan jempol. Karena jika dibandingkan dengan Bank Jago (ARTO), Laba BBHI sampai dengan kuartal I 2022 jauh lebih besar, yakni Rp75 miliar. Sementara ARTO hanya Rp 19 miliar. Padahal, dari sisi pendapatannya, BBHI hanya tercatat Rp 194 miliar, sedangkan ARTO Rp 324 miliar.
"Ini menggambarkan pak CT selalu bilang kita bukan tipe bank digital yang bakar duit. Tapi kita jadi pohon duit. Ini sudah terbukti. Dengan pendapatan lebih rendah, laba jauh lebih tinggi," pungkas Eugene.
Sebelumnya, Komisaris Utama Allo Bank Aviliani menyebut bahwa ekosistem bisnis dinilai menjadi kunci keberhasilan pertumbuhan bank digital. Dengan adanya ekosistem yang baik bank digital tersebut akan bertahan dalam persaingan.
"Jadi ekosistem itu sangat menentukan keberhasilan bank digital mendapatkan profit. Kalau sekarang kita lihat orang masih bakar uang, bakar uang lebih banyak mendapatkan database. Tapi kalau database itu nanti tidak bisa bermanfaat untuk melakukan transaksi, itu akan akhirnya bank itu harus merger atau bergabung dengan bank lain," belum lama ini.
Adapun ekosistem yang perlu dibangun bank digital adalah yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti berbelanja dan kebutuhan lainnya.
"Tanpa ekosistem, akan berat. Dari sekarang mencari apa yang akan dilakukan bank digital ke depan. Di sini inovasi menjadi penting. Itu menjadi kata kunci inovasi terus menerus walaupun ekosistem sudah jalan," ujar dia.
Seperti diketahui, saat ini ekosistem CT Corpora sangat luas. Perusahaan punya jaringan ritel seperti Transmart,food andbeverage, media, dan lain-lain.
Allo Bank saat ini tengah membangun ekosistem bisnis yang kuat bersama sejumlah mitra. Adapun mitra yang tergabung dalam ekosistem Allo Bank diantaranya PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), AlloFresh, Grab, Traveloka, Indogrosir, Superindo dan Indomaret.
(dpu/dpu)