IHSG Ditutup Menguat, Tapi Masih Capai Level Psikologis 7.000

trp, CNBC Indonesia
20 May 2022 15:45
Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan pekan ini di zona hijau.

IHSG tercatat menguat 1,39% di level 6.918,14 dan konsisten ditransaksikan di zona hijau. Indeks bahkan sempat naik ke level tertingginya di level 6.965,11.

Investor asing mencatatkan net buy senilai Rp 372,6 miliar. Saham ADRO dan INCO paling banyak diborong asing dengan net buy senilai Rp 218 miliar dan Rp 107 miliar.

Sedangkan saham TLKM dan BBCA menjadi dua saham paling banyak dilepas asing dengan net sell masing-masing senilai Rp 159 miliar dan Rp 153 miliar.

Pergerakan IHSG mengikuti bursa saham Asia yang kompak di zona hijau dan menguat lebih dari 1%. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 2,96% dan indeks Straits Times Singapura menguat 1,66%.

Penguatan bursa saham Asia justru terjadi ketika bursa saham Amerika Serikat (AS) turun pada perdagangan Kamis (19/5/2022).

Investor melakukan aksi jual di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) untuk melawan inflasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 236,94 poin (-0,75%) ke 31.253,94. S&P 500 surut 22,89 poin (-0,58%) ke 3.900,79. Sedangkan Nasdaq melemah 29,66 poin (-0,25%) ke 11.388,5.

Kabar baik datang bagi perusahaan kelapa sawit setelah Presiden Joko Widodo membuka kembali ekspor produk sawit seperti minyak goreng dan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada tanggal 23 Mei 2022. ­

"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit petani dan pekerja dan tenaga pendukung lainnya maka saya memutuskan ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022 ," kata Jokowi dalam pernyataan resminya, Kamis (19/5).

Kabar positif lain yang datang dari dalam negeri adalah rilis transaksi berjalan dan neraca pembayaran Indonesia.

Pada triwulan I 2022, surplus transaksi berjalan masih berlanjut di tengah defisit transaksi modal dan finansial sehingga NPI mengalami defisit 1,8 miliar dolar AS.

Pada triwulan I 2022, transaksi berjalan melanjutkan surplus sebesar 0,2 miliar dolar AS (0,1% dari PDB), meskipun lebih rendah dari capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar 1,5 miliar dolar AS (0,5% dari PDB).

Kinerja positif tersebut ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap kuat seiring dengan harga ekspor komoditas global yang masih tinggi, seperti batu bara dan CPO.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular