
Rupiah Salah Satu Mata Uang Termurah di Dunia, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar mata uang suatu negara ditentukan oleh banyak faktor, dan selalu bergerak naik dan turun terhadap mata uang lainnya.
Beberapa faktor yang menentukan nilai tukar mata uang yakni tingkat inflasi suatu negara, transaksi berjalan, perbedaan suku bunga, kinerja ekonomi dan stabilitas politik hingga ekspektasi pasar.
Jika dibandingkan dengan dolar Amerika Serikat (AS) rupiah ternyata menjadi salah satu yang termurah di dunia, bahkan masuk 5 besar.
1. Rial Iran (IRR)
Satu dolar AS setara dengan 24.875 rial Iran. Angka itu membuatnya menjadi mata uang dengan nilai terendah di dunia. Rendahnya nilai mata uang Iran juga turut dipengaruhi oleh konflik Iran-Amerika Serikat serta berkaitan dengan pembatasan transaksi sebagai bentuk sanksi ekonomi global terhadap Iran.
2. Dong Vietnam (VND)
Sejak pertama kali diterbitkan, nilai mata uang dong sudah menjadi nilai mata uang paling rendah. Satu dolar AS setara dengan 22.649,95 VND. Dong pertama kali diperkenalkan pada tahun 1946 menggantikan Pieter Indochina Perancis.
3. Franc Guinea (GNF)
Dalam kurs dolar AS saat ini, nilai 1 dolar AS setara dengan 9.512,22 GNF. Guinea menjadi negara dengan mata uang terendah di dunia meskipun Afrika memiliki kekayaan mineral terutama di Guinea.
4. Rupiah Indonesia (IDR)
Sepanjang bulan ini rupiah belum pernah menguat melawan dolar AS. Pada perdagangan Kamis (19/5/2022) pukul 14:00 WIB, rupiah berada di Rp 14.730/US$.
Jika melihat agak jauh ke belakang, nilai tukar rupiah menjadi salah satu mata uang termurah terjadi sejak krisis moneter 1998. Krisis tersebut dipicu oleh amblesnya mata uang baht Thailand yang akhirnya merembet ke negara-negara lainnya termasuk Indonesia.
Sebelumnya pada zaman Orde Baru, Paket Kebijakan Oktober (Pakto) 1988 yang diterapkan kala itu membuat sektor keuangan Indonesia begitu bebas sehingga dana asing mengalir deras ke perbankan dan pasar modal.
Pemerintah yang saat itu menerapkan kurs mengambang terkendali tidak mampu menjaga nilai tukar rupiah. Investor asing pun menarik modalnya yang membuat rupiah makin terpuruk.
Hingga pertengahan 1997, nilai tukar rupiah sebenarnya masih di bawah Rp 2.500/US$, tetapi dalam tempo satu tahun nilai tukar rupiah jeblok hingga menyentuh Rp 16.800/US$ pada 17 Juni 1998. Pelemahnnya dalam tempo satu tahun tersebut lebih dari 570%.
Setahun berselang, rupiah sempat menguat lagi ke kisaran Rp 6.500/US$. Tetapi setelahnya terus mengalami pelemahan. Bahkan, nyaris 10 tahun terakhir rupiah tidak pernah lagi di bawah Rp 10.000/US$.
Pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) yang melanda sempat membuat nilai tukar rupiah merosot lagi menyentuh Rp 16.620/US$ pada 23 Maret 2020, nyaris memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Pemerintah Rencanakan Redenominasi, Rp 1.000 akan menjadi Rp 1