Analisis Teknikal

Sakti! Tenaga IHSG Buat Lawan Arah Belum Habis

Putra, CNBC Indonesia
Kamis, 19/05/2022 12:58 WIB
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi lebih dari 2% di awal perdagangan. Namun hingga sesi I Kamis (19/5/2022) berakhir, IHSG sukses rebound dan finish di zona hijau.

IHSG menguat 0,35% di level 6.816,996. Indeks sempat terlempar keluar dari level psikologis 6.700 dan menyentuh level terendahnya di 6.620,684.

Di tengah penguatan IHSG, investor asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 234,11 miliar di pasar reguler.


IHSG sukses menguat sendirian di kawasan Asia. Mayoritas bursa saham Asia ambruk. Indeks Hang Seng Hong Kong ambles 2,55% dan disusul oleh indeks Nikkei Jepang yang terkoreksi 1,8%.

Semalam Wall Street ditutup kebakaran. Indeks Dow Jones melemah 3,57%. Sementara itu indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite bahkan ambles lebih dari 4%. Indeks Nasdaq Composite paling parah dengan koreksi 4,73%.

Sentimen positif datang dari riset JP Morgan yang menyebut pasar saham domestik menjadi primadona di kawasan Asia Tenggara karena prospek pemulihan ekonomi, sektor perbankan dengan bobot besar dan diuntungkan oleh kenaikan suku bunga acuan hingga pertumbuhan ekonomi digital.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG sesi I dan indikator BB, tampak bahwa indeks mencoba mendekati level resisten terdekatnya di 6.834.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

RSI IHSG mengalami kenaikan ke level 58,5 yang mencerminkan penguatan momentum beli. Di lihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 semakin menjauhi garis EMA 26 dan bar histogram bergerak di zona positif.

Untuk sesi II, IHSG berpeluang menguji level resisten terdekat di 6.834 dan level support terdekat di 6.686 terlebih dahulu.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat