5 Saham Korban Profit Taking Investor Asing

Putra, CNBC Indonesia
Kamis, 19/05/2022 10:00 WIB
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi lebih dari 2% di awal perdagangan. Namun IHSG berhasil rebound dan memangkas pelemahan. Sayangnya asing malah net sell.

IHSG sempat terlempar keluar dari level psikologis 6.700. Bahkan indeks sempat mencicipi level terendah intraday di 6.620,68.

Pada 09.55 WIB, IHSG terpantau melemah 0,71% dan berada di level 6.745,85. Asing yang awalnya net buy Rp 11 miliar kini berbalik menjadi net sell senilai Rp 44,08 miliar di pasar reguler.


Berikut ini adalah saham yang paling banyak dilepas asing pagi ini :

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) net sell Rp 40 miliar

2. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) net sell Rp 36 miliar

3. PT Bank Jago Tbk (ARTO) net sell Rp 27 miliar

4. PT Elang Mahkota Teknologi (EMTK) net sell Rp 21 miliar

5. PT Indotambangraya Megah Tbk (ITMG) net sell Rp 21 miliar

Pergerakan bursa saham domestik mengekor bursa New York yang kebakaran semalam. Indeks Dow Jones melemah 3,57%.

Sementara itu indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite bahkan ambles lebih dari 4%. Indeks Nasdaq Composite paling parah dengan koreksi 4,73%.

Koreksi di pasar saham AS terjadi ketika yield obligasi pemerintah AS 10 tahun turun 10 basis poin menjadi 2,88%.

Penurunan yield mencerminkan kenaikan harga aset. Naiknya harga obligasi pemerintah AS saat pasar saham berguguran mencerminkan permintaan investor terhadap aset minim risiko (safe haven).

Belum lama ini, ketua Fed Jerome Powell juga menegaskan bahwa bank sentral AS akan terus menaikkan suku bunga acuan sampai ada tanda-tanda inflasi yang tinggi mereda.

Saham dan aset berisiko telah tertekan oleh inflasi dan upaya bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menekan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan secara agresif, yang meningkatkan potensi resesi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat