UAS Serukan Tak Usah Belanja ke Singapura, Gimana Dolarnya?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 May 2022 16:18
Ustaz Abdul Somad (Ari Saputra/detikcom)
Foto: Ustaz Abdul Somad (Ari Saputra/detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ustaz Abdul Somad (UAS) mendadak menjadi headline di pekan ini. Tidak hanya di media nasional, tetapi juga international turut menyoroti UAS yang ditolak masuk ke Singapura.

Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) akhirnya buka suara soal penolakan tersebut. UAS dinilai Singapura menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi.

"Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid'. Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal 'jin (roh/setan) kafir'. Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai 'kafir'," tulis MHA di situs resminya.

Pasca penolakan tersebut, UAS menyerukan untuk tidak lagi berbelanja ke Singapura.

"Hari ini kita barangkali tidak perlu gunakan uang kita untuk belanja ke Singapura, dananya bisa dialihkan untuk berwakaf bersama UAS," tulis UAS dalam unggahan akun Instagram yang dikutip CNNIndonesia.com pada Rabu (18/5/2022).

Lantas, bagaimana nasib dolar Singapura?

Hingga sore ini, kurs dolar Singapura masih tercatat menguat 0,11% melawan rupiah di Rp 10.584/SG$ bahkan siang tadi sempat ke atas Rp 10.600/SG$. Hingga hari ini, dolar Singapura sudah mencatat penguatan dalam 4 hari beruntun.

Untuk diketahui, Indonesia merupakan salah satu pasar ekspor terbesar Singapura.

Berdasarkan data dari Trading Economics, nilai ekspor Singapura ke Indonesia mencapai US$ 21,43 miliar sepanjang tahun 2020. Nilai ekspor tersebut menjadi yang terbesar kelima, di bawah China, Hong Kong, Amerika Serikat dan Malaysia.

Nilai ekspor tersebut meningkat menjadi US$ 28,8 miliar sepanjang 2021, berdasarkan data International Trade Center. Dari total nilai tersebut, ekspor terbesarnya yakni HS 27 yakni bahan bakar mineral, mineral minyak dan produk distilasinya. Nilainya mencapai US$ 6,8 miliar. Di urutan kedua, ada HS 85 yakin mesin listrik dan peralatannya dengan nilai US$ 6,6 miliar.

Untuk diketahui, Singapura merupakan negara yang mengandalkan ekspor untuk untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Rasio ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura lebih dari 100%. Singapura menjadi negara dengan rasio ekspor terhadap PDB terbesar di dunia. Artinya, ketika ekspornya mulai tinggi, maka pertumbuhan ekonomi mengekor.

Seandianya seruan UAS membuat ekspor Singapura ke Indonesia menurun, tentunya akan memberikan dampak ke pertumbuhan ekonomi.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar Singapura Tembus Rp 10.600, Ajakan UAS Tak Ngefek?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular